Jokowi Ingin Penanganan Kasus Korupsi Lebih Transparan

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Presiden Jokowi ingin agar penanganan kasus tindak pidana korupsi lebih transparan. Dengan demikian, masyarakat menjadi tahu berapa banyak kasus korupsi yang sedang diproses di Kepolisian, Kejaksaan, bahkan sampai di pengadilan.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Perlu ditingkatkan transparansi penanganan perkara kasus tipikor. Sehingga masyarakat tahu berapa kasus yang ditangani Kepolisian, dilanjutkan ke Kejaksaan, dan berapa yang bisa dibawa ke pengadilan, sampai berapa yang diputus di pengadilan," ujar Jokowi saat membuka dan meresmikan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) Tahun 2016 dan Peluncuran Program Jaga, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2016.

Ia juga ingin Kepolisian, Kejaksaan memperkuat sinergitas dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mencegah dan memberantas korupsi di dalam negeri.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Itu agar pemberantasan korupsi berjalan efektif dan tidak berjalan sendiri," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Jokowi juga memerintahkan Kepolisian dan Kejaksaan untuk melakukan reformasi internal. Langkah itu demi menghasilkan aparat penegak hukum yang profesional.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

"Kita perlu membudayakan sikap jujur, berintegritas, tidak permisif pada pungutan liar, suap maupun korupsi dan lainnya," kata Jokowi.

(mus)

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024