Polisi Ungkap Alur Panjang Narkoba asal Tiongkok Masuk RI

Polda Sulsel merilis para tersangka penyalahgunaan narkoba hasil operasi penindakan selama tahun 2016 di Makassar pada Jumat, 13 Januari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mengungkap 1.791 kasus tindak pidana penyalahgunaan narkoba sepanjang November-Desember 2016.

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Total sebanyak lebih 49 kilogram sabu-sabu, 2.435 butir ekstasi, dan 947 gram ganja disita sebagai barang bukti dari 2.685 orang tersangka. Selain itu ada 63.248 obat daftar G (Gevaarlijk; berbahaya).

Menurut Kepala Polda Sulsel, Inspektur Jenderal Polisi Muktiono, jumlah tindak pidana narkoba di Sulsel sepanjang 2016 mengalami peningkatan sebesar 30,15 persen jika dibandingkan pada 2015. Pada 2015, ada 1.376 kasus dengan 2.530 tersangka, sementara pada 2016, meningkat menjadi 1.791 kasus dengan 2.685 tersangka.

Warga Pontianak Nekat Selundupkan Sabu Didalam Boneka ‘Hello Kitty’

Pada 2015, ada barang bukti sabu-sabu 6,5 kilogram, ekstasi 4.330 butir, dan ganja 62,8 gram. Sisanya obat daftar G sebanyak 22.068. Semua dari 2.530 orang tersangka. Jika dibandingkan, jumlah kasus naik 30,15 persen.

Muktiono menjelaskan, mayoritas narkoba yang masuk Sulsel berasal dari Tiongkok. Alurnya, masuk lewat Malaysia, lalu Tarakan di Kalimantan Utara, Kota Parepare di Sulawesi Selatan, dan kemudian masuk Makassar. Setelah masuk Makassar, baru diedarkan ke sejumlah wilayah timur Indonesia.

Korban Meninggal akibat Longsor Tana Toraja Capai 18 Orang

"Masuk dari Malaysia itu lewat Kucing (Ibu Kota Serawak, Malaysia), Tarakan kemudian Parepare, Makassar. Jaringan internasional, rata-rata dari China (Tiongkok). Sementara yang kita telusuri seperti itu. Segala penjuru masuknya," kata Muktiono dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Markas Polda Sulsel di Makassar pada Jumat, 13 Januari 2017.

Dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba itu, turut hadir Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Numang; dan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto. Tampak pula Kasdam VII Wirabuana, Brigadir Jenderal TNI Supartodi; dan Kepala BNNP Sulsel, Brigadir Jenderal Polisi Agus Budiman.

Pendeta Gilbert Lumoindong

FKUB Sulsel Larang Pendeta Gilbert Datang ke Makassar, Ini Alasannya

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina agama Islam.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024