WNI Diduga ISIS yang Ditangkap Militer Turki Tiba di Bali

Kelompok radikal ISIS.
Sumber :
  • www.rt.com

VIVA.co.id - Lima warga negara Indonesia yang ditangkap militer Turki tiba di Bali pada Selasa tengah malam, 24 Januari 2017. Mereka diterbangkan dengan pesawat Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EKO398 dari Dubai menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Angkasa Pura I Layani 5,5 Juta Penumpang di Januari 2024

Kelima orang itu berinisial TUAB, NK, NAA, MSU, dan MAU. Semua adalah warga Cilincing, Jakarta Utara, dan langsung diperiksa di Markas Polda Bali setiba di Bandara.

"Sekarang sedang menjalani pemeriksaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengky Widjaja, kepada wartawan pada Rabu, 25 Januari 2017.

Gawat, Turki Minta Rusia Masuk dalam Perang di Timur Tengah

Hengky menjelaskan, kelima orang itu berangkat ke Turki melalui Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 15 Agustus 2016. Mereka tak langsung ke Turki melainkan lebih dulu ke Thailand. Setiba di Thailand, mereka menghubungi AY, panitia yang memberangkatkan kelima orang itu.

AY memberitahu jika telah sampai di Turki segera menghubungi A alias AJ, panitia yang mengakomodasi mereka di Turki. Setiba di Turki, mereka dijemput orang suruhan A alias AJ yang berinisial IB dan diajak bertemu beberapa orang Indonesia berinisial UU, AM, AL, NBL dan UA. Semuanya asal Lamongan, Jawa Timur. Selama di Turki mereka difasilitasi AY, warga negara setempat.

Timur Tengah Makin Memanas, Drone Tempur Turki Bantai Pasukan SDF di Al-Hasakah

Namun pada 16 Januari 2017, mereka digerebek dan ditangkap sekira 20 tentara Turki. Mereka diduga hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Mereka dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan dan langsung ditahan. Mereka mendekam di penjara selama seminggu sebelum dipulangkan ke Indonesia dari Istanbul.

VIVA Militer: Rudal pertahanan udara IRIS-T buatan Jerman

Bikin Kisruh Konflik Laut Mediterania, Jerman Jual Rudal ke Turki dan Yunani

Turki dan Yunani masih terlibat sengketa wilayah di Laut Mediterania.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2024