Banser: Jangan Sampai Pilkada Jakarta 'Menular' ke Jatim

Peringatan Harlah NU
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Komandan Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur, Abid Umar, berharap panas isu SARA yang mewarnai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tak menular di Pilkada Jawa Timur 2018. Pencegahan dini harus dilakukan karena kondisi seperti itu berpotensi mengancam persatuan bangsa.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

Tanda-tanda isu agama akan mewarnai Pilkada Jatim seperti di DKI mulai terasa. Dia memberi contoh pengajian yang digelar GUIB Jatim dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang dihadiri ketua umumnya, Bachtiar Nasir, di Masjid Al Falah Surabaya, Jawa Timur, kemarin.

"Kami tidak menolak acara tabligh akbar atau gerakan subuh berjamaahnya, selagi tidak menimbulkan perpecahan NKRI. Tapi kenapa harus membawa GNPF-MUI dan Spririt 212," kata Gus Abid, sapaan akrabnya, seusai pengukuhan pengurus Satkorwil Banser Jatim di kantor NU Jatim, Surabaya, Minggu, 29 Januari 2017.

Semua Petugas KPPS Pilkada 2020 Akan Jalani Rapid Test

GNPF-MUI, kata Gus Abid, lahir dari kasus dugaan penodaan agama oleh calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Karena itu, wajar jika kesan politis membuntuti gerakan yang mengatasnamakan diri umat Islam itu. "Jangan bawa GNPF ke daerah lain agar tidak menimbulkan perpecahan yang lebih luas," ujarnya.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Ansor Jatim, Mohammad Nur Arifin, mengatakan, di lingkungan masyarakat pesantren subuh berjemaah dilakukan setiap hari. Di pesantren tertentu jemaahnya ribuan orang. "Tapi tidak bawa spirit macam-macam. Spiritnya karena Allah, bukan 212 atau bela ulama. Salat itu karena Allah," kata Wakil Bupati Trenggalek itu.

Pemilu Serentak 2024 Kemungkinan Ditunda

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NU, Helmy Faisal Zaini, menegaskan bahwa organisasinya tidak akan mengeluarkan instruksi kepada nahdliyin untuk mendukung calon tertentu di Pilkada DKI. Tapi dia menyarankan agar nahdliyin DKI tidak golput. Begitu pula di Pilkada Jatim 2018 nanti. "Gunakan hak pilih politik sebaik mungkin," tandasnya.

Selain Jakarta, Pilkada Jatim biasanya jadi sorotan karena menjadi barometer politik nasional. Pilkada Jatim dijadwalkan digelar awal tahun 2018. Saat ini, sejumlah nama mulai tergadang-gadang di tengah publik bakal maju sebagai calon gubernur. Yang santer dua nama, yakni Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (Wagub Jatim) dan Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial).

Mendagri ?Tito Karnavian di Medan, Sumut, Jumat, 3 Juli 2020.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Pilkada serentak ini harus mengikuti protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2020