Kapolri Enggan Sebut Dana 1.191 Mobil Canggih

VIVAnews - Kapolri enggan mengungkapkan berapa biaya pengadaan 'mobil canggih' untuk kepentingan program quick respons Samapta. Yang pasti untuk pengadaan sebanyak 1.191 unit mobil itu, Polri mengajukan program kredit ekspor.

"Karena cukup besar, kami ajukan program kredit ekspor. Sehingga seluruh Polda di jajaran Samapta, kami bisa proyeksikan pada tahapan berikutnya," kata Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 4 September 2009.

Bambang Hendarso mengatakan hal itu usai secara simbolis memberikan mobil quick respons kepada tiga Polda, yakni Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Banten.

Menurut Bambang Hendarso, dana yang digunakan adalah anggaran untuk program satu tahun ke depan. Kepolisian RI secara keseluruhan mendapatkan pengadaan kendaraan bermotor sebanyak 1.191 unit.

"Ini kami proyeksikan nanti tahun 2010," ujar dia. Berapa besar biayanya? "Dengan anggaran yang sudah diprogramkan bisa mendapatkan kendaraan sebanyak itu," kata Bambang yang enggan menyebut nilai rupiahnya. Yang pasti, lanjut dia, sumber dana itu berasal dari APBN.

Seperti diketahui, mobil yang diberikan itu berjenis sedan Ford Focus dan Ford Ranger ini dilengkapi dengan perlengkapan pendukung yang melekat di kendaraan.

Mengapa disebut canggih? Karena lengkapnya perlengkapan yang melekat di kendaraan. Perlengkapan itu antara lain GPS Tracking, handy talkie, Samapta Kit, Log Book Patroli, dan komputer jinjing atau laptop. Sedangkan peralatan pendukung operasionalnya itu antara lain Mini Call Center, repeater, dan monitor.

Rencana kebutuhan mobil ini sebenarnya sebanyak 4.588 unit, tetapi realiasasinya sebanyak 1.191 unit. Rencana distribusi Polda Metro Jaya sebanyak 553 unit, Polda Jabar 588, dan Polda Banten sebanyak 50 unit.

Ungkit Panasnya Debat di Pilpres 2024, Prabowo: Tapi Kita Tetap Satu Keluarga

ismoko.widjaya@vivanews.com

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5/2020).

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Seringkali, negara di Asia mengalami fluktuasi yang signifikan dalam berbagai indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan stabilitas politik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024