Luhut: Jokowi akan Bertemu SBY Usai Pilkada

Menko bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Teka-teki kapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terungkap.

Luhut Hanya Mau Turis Asing 'Kaya' yang Datang ke Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan memang sudah ada ancang-ancang untuk bertemu. Tetapi, saat ini momentumnya tidak tepat.

"Kemarin beliau memang berencana bertemu Pak SBY, sudah ada. Tapi apa itu dilakukan besok atau lusa, mungkin waktunya sekarang tidak pas. Mungkin setelah pilkada akan lebih pas. Tentu ada hitungannya lah," ujar Luhut, di Istana Negara, Jakarta, Jumat 3 Februari 2017.

Luhut Sindir Banyak Pengamat Kritik Pemerintah, Tapi Tak Pakai Data

Tidak dijelaskan, kenapa harus setelah pilkada. Namun Luhut memastikan, tidak ada orang yang menghalangi Jokowi untuk bertemu dengan siapapun, termasuk dengan SBY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.

Presiden pada kesempatan Kamis 2 Februari 2017 kemarin juga tidak menutup diri untuk bertemu dengan SBY. Dalam keterangan persnya kemarin, SBY mengatakan ingin bertemu dengan Jokowi, dan bicara blak-blakan.

WALHI Kecam Keinginan Luhut Keluar dari Kesepakatan Paris

"Kan saya sudah sampaikan bolak balik, waktunya akan diatur dan bisa tetapi kalau ada permintaan," ujar Jokowi, di Jakarta Convention Center, Kamis, 2 Februari 2017.

Jokowi belum bisa memberikan waktu, kapan ia akan bertemu dengan SBY. "Kan sudah saya sampaikan waktunya akan diatur. Jelas kan," katanya.

Sebelumnya, SBY mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Jokowi. Namun dia menyayangkan, hingga saat ini, keinginan itu belum terlaksana.

"Sayang sekali saya belum punya kesempatan dengan Presiden Jokowi," kata SBY dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Februari 2017.

Padahal kalau bertemu, SBY ingin bicara secara blak-blakan. Dia akan membuka siapa yang sudah melaporkan pada Jokowi mengenai kabar negatif soalnya.

"Inteljen yang tadi itu, menuduh mendanai aksi damai, menunggangi, urusan pemboman, urusan makar," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya