Jelang Aksi 112, Kapolda Jatim Sowan ke Sejumlah Kiai

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Wakil Rais Aam NU, Miftachul Akhyar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA.co.id - Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, mengunjungi kediaman Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Miftakhul Achyar, di kompleks Pesantren Miftahus Sunnah Kedungtarukan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 7 Februari 2017. Machfud cukup intensif mengunjungi para kiai jelang rencana aksi alumni 212 pada 11 Februari 2017.

AJI Jakarta dan IJTI Kecam Kekerasan Jurnalis di Aksi 112

Pengamatan VIVA.co.id, tampak pula terlihat pejabat utama Polda Jatim dan Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Polisi M Iqbal, mendampingi. Tokoh masyarakat Surabaya dan Madura, Ali Badri, juga hadir di silaturahim dadakan tersebut.

Machfud mengatakan kunjungan ke kediaman Kiai Miftach dan pesantren-pesantren beberapa hari lalu bertujuan hanya dalam rangka ta'aruf atau perkenalannya sebagai Kapolda Jatim kepada para kiai sepuh dan ulama. Selain itu juga dalam rangka menjaga kondusifitas wilayah.

Kapolda Metro: Aksi 112 Aman dan Tertib

"Kira-kira begitu," ujarnya.

Machfud tidak menjelaskan apakah silaturahmi secara intens dilakukan ke para kiai dan ulama berkaitan dengan gejolak situasi nasional belakangan ini, termasuk rencana aksi 112. Ditanya soal pendataan ulama, dia membantahnya.

Jika Terpilih, Sandiaga Janji Akan Lindungi Pers

"Bukan pendataan. Cuma saya tidak ingin salah alamat ketika ingin menggelar acara istighasah atau silaturahmi," katanya.

Wakil Rais Aam NU, Miftachul Akhyar, mengatakan bahwa kerjasama antara ulama dan umara diperlukan, terutama di Jatim yang dia sebut sebagai kiblatnya Indonesia.

"Alhamdulillah, malam ini Kapolda Jatim datang silaturahmi ke sini meski mendadak," kata mantan Rais Syuriah NU Jatim itu.

Miftach mengapresiasi upaya Kapolda Machfud bersinergi dengan para kiai dan ulama dengan cara berta'aruf dan bersilaturahmi langsung. Menurutnya, itu penting agar Polda tidak salah bekerja sama.

"Karena sekarang banyak orang abal-abal, pakai topeng," katanya.

Soal aksi bela ulama pada 11 Februari nanti, Miftach mengaku belum mengetahui secara gamblang. Namun, dia menghargai niat umat Islam yang ingin membela ulama.

"Ulama memang harus dibela. Tapi caranya juga harus bagus. Jangan bela ulama, tapi caranya bikin orang takut," tandasnya.

Selain ke Kiai Miftach, sebelumnya Kapolda Machfud juga mengunjungi beberapa kiai dan ulama, di antaranya, Pengasuh Pesantren Tebu Ireng Jombang, Salahuddin Wahid atau Gus Solah, Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, Agus Ali Masyhuri atau Gus Ali. Kapolda juga mengundang ulama se-Madura dan Tapal Kuda di Polda Jatim pada Jumat pekan lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya