MUI: Pertemuan Presiden dan Ulama Jangan Terkotak-kotak

Pertemuan presiden Jokowi dengan ormas Islam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Didin Hafidudin bersama para ulama menemui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Menurutnya para ulama ini ingin memberi masukan Presiden Joko Widodo.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

"Beliau sangat responsif menyambut dan akan disampaikan oleh beliau kepada Presiden Jokowi. Kita berharap pertemuan dengan Presiden itu semua ulama, jangan terkotak-kotak. Gitu aja sih," kata Didin di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa 21 Januari 2017.

Mengenai kapan waktu yang diinginkan untuk pertemuan tersebut, Didin menyerahkan pada hasil pertemuan Menteri Wiranto dan Presiden Jokowi. "Wallahualam tergantung beliau," ucapnya.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Didin menolak saat ditanya apakah pertemuan para ulama dan Menteri Wiranto membahas aksi 212 yang sedang berlangsung di gedung DPR RI, Jakarta. "Oh, enggak. Bicarakan biasa saja. Masalah yang sudah lama. Persoalan menegakkan hukum, keadilan, soal kriminalisasi ulama," ungkapnya.

Sementara itu adik kandung mantan Presiden Gus Dur, KH Salahuddin Wahid atau sering disapa, Gus Sholah yang turut serta dalam pertemuan tersebut, menjelaskan pertemuan kali ini untuk mencari jalan penyelesaian masalah bangsa yang semakin banyak.

Jokowi Tegaskan Tidak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran, Kecuali Diminta

"Membicarakan keadaan sekarang inilah. Bagaimana cari jalan keluar. Itu aja," ujar Gus Sholah.

Saat menemui Wiranto, Gus Solah didampingi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Didin Hafidudin, KH Muhammad Yusuf, KH Muhammad Mashum, HB Muhsin Alatas dan Ahmad Partaungan.

Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahan produksi farmasi masih sangat tergantung pada impor dari luar negeri. Makanya, Jokowi mengingatkan kembali agar Kementerian K

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024