Berhasil, Jokowi Diminta Paparkan Soal Kekerasan Anak di PBB

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB mengenai kekerasan anak, Marta Santos Pais mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam mengatasi persoalan kekerasan terhadap anak. Untuk itu, Presiden Joko Widodo diminta menceritakan upaya Indonesia dalam penanganan kekerasan anak dalam sidang tahunan PBB pada Juli 2017.

Tragedi Penganiayaan Anak Selebgram: Waspada! Ini 5 Cara Lindungi Anak dari Kekerasan

“Mereka sangat menghargai Bapak Presiden tentang medium term untuk child protection yang telah dibuat oleh Bappenas dan kementerian terkait, kami semua. Mereka menggunakan itu menjadi model yang akan menginspirasi negara-negara lain untuk mengikuti model daripada kita," jelas Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anaka, Yohana Yembise di Istana Negara, Jakarta, Senin 27 Februari 2017.

Yohana mengatakan, dalam pertemuan dengan utusan PBB itu, Presiden memaparkan strategi nasional Indonesia dalam pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap anak. Karena itu, pemerintah Indonesia diminta untuk membagikan modul-modul itu kepada negara-negara lain, agar bisa diterapkan.

Marah ke Anak, Lantas Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

"Beliau juga meminta, agar Presiden hadir pada rapat nanti yang dilakukan setiap tahun di UN, itu bulan Juli. Di sana, Bapak Presiden bisa menceritakan pengalaman-pengalaman yang sudah dibuat oleh Indonesia untuk menangani kasus-kasus anak, termasuk menurunkan kekerasan anak di negara kita. Jadi, nanti akan hadir," jelas Yohana.

Sinergitas antarkementerian dan lembaga, menurut Yohana, menjadi kunci dalam penanganan kekerasan tersebut. Misalnya, kementerian yang dipimpinnya melakukan langkah preventif dari hulu ke hilir. Sementara itu, Kementerian Sosial menyiapkan proses rehabilitasi sosialnya.

Polisi Gerebek Panti Asuhan di Medan, Diduga Eksploitasi Anak di Tiktok

Di sektor sekolah, ada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menangani masalah bullying dan lain sebagainya. Untuk bahaya pada media sosial atau internet, ditangani oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, sebab pengaruh negatif pada anak bisa melalui media ini.

"Jadi, itu sinergitas antara kementerian terkait yang secara nasional menurunkan angka kekerasan terhadap anak," kata dia.

Di Istana Merdeka, Presiden Jokowi menerima delegasi Utusan Khusus PBB dengan didampingi Mendikbud Muhadjir Effendy dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya