BMKG: Longsor dan Banjir Ancam Yogyakarta Sepanjang Maret

Banjir di Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Potensi bencana tanah longsor hingga banjir masih akan mengintai masyarakat Yogyakarta. Wilayah Yogyakarta masih akan diguyur hujan lebat dengan intensitas 20-40 mm per hari selama bulan Maret 2017.

Viral Detik-detik Pria Selamat dari Timbunan Tanah Longsor, Telat Sedikit Nyawa Tak Tertolong

"Pada awal hingga pertengahan Maret ini curah hujan masih relatif sedang, setelah itu akan mengalami sedikit penurunan," ujar Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi pada BMKG Yogyakarta, Joko Budiono, Selasa, 7 Maret 2017.

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ditandai adanya awan, terutama awan-awan konvektif (cumulonimbus) di langit Yogyakarta.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

"Hujan juga masih berpotensi disertai petir dan angin kencang, dengan durasi singkat," kata Joko.

Munculnya awan cumulonimbus pada siang hingga sore hari, menurut Joko, dipicu daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin di Samudera Indonesia di sebelah selatan Yogyakarta, serta penghangatan suhu permukaan laut mencapai 29-31 derajat celsius di Selatan Jawa.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

"Karakter cuaca saat ini bisa dirasakan, terutama di pagi hingga siang hari suhu cukup panas, menjelang sore hingga malam hari dapat berpotensi turunnya hujan," tuturnya.

Joko mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin yang mungkin dapat terjadi. Sementara itu, BMKG Yogyakarta memprakirakan musim kemarau akan terjadi secara bertahap di daerah itu mulai April 2017.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, awal musim kemarau akan terjadi secara bertahap, mulai dari Gunungkidul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, hingga Sleman bagian utara. Setelah itu, kemarau akan terjadi secara total di DIY mulai Mei hingga Oktober 2017.

"Suatu wilayah dikatakan telah memasuki musim kemarau apabila intensitas curah hujan telah tercatat kurang dari 50 milimeter per dasarian," kata Joko. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya