Temui Adik Ipar Jokowi di Solo, Bos EK Prima Bawa Rp1,5 M

Terdakwa dugaan kasus suap pejabat Ditjen Pajak Direktur Utama PT EK Prima Ekspor Indonesia, Ramapanicker Rajamohanan Nair.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Terdakwa Country Director PT EK Prima Ekspor Indonesia, Rajamohanan Nair disebutkan pernah menemui adik ipar Presiden Joko Widodo, Arif Budi Sulistyo di Surakarta, Jawa Tengah. Ketika itu, Rajamohan membawa uang dua koper berisi uang Rp1,5 miliar.

Gibran Tidak Tahu Pamannya Jadi Calon Bupati Gunungkidul

Demikian terungkap dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin 13 Maret 2017. Adalah Mustika Rani, selaku sekretaris Rajamohan dan teman bisnisnya bernama Rudi Priambodo yang membeberkan hal tersebut.  

"Waktu itu, sekitar awal November 2016. Bapak (Mohan) membawa tas dan dua koper yang ukurannya kurang lebih sama besar," kata Mustika dalam persidangan Rajamohan.

Dua Perempuan Muda Saudara Ipar Bunuh Diri Bersama Gegerkan Pakistan

Diungkapkan Mustika, Rajamohan kala itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Adisumarmo, Surakarta (Solo). Sementara, menurut Rudi, saat barang-barang memasuki x-ray Bandara Soetta, petugas sempat menanyai isi koper yang dibawa Rajamohan. Kala itu, Rajamohan menjelaskan bahwa koper tersebut berisi uang.

Setelah tiba di Surakarta, Rajamohan, Mustika dan Rudi dijemput oleh Arif Budi Sulistyo. Keempat orang tersebut, kemudian makan malam bersama. Keesokan harinya, ia dan Mohan kembali ke Jakarta. Namun, Mohan tidak lagi membawa dua koper yang dibawa.

Presiden Jokowi Ikut Lepas Jenazah Adik Ipar

Meski demikian, tidak ada saksi yang menjelaskan bahwa uang tersebut akan diberikan kepada Arif. Menurut Rudi, saat itu, Rajamohan hanya mengutarakan keinginan untuk membeli tanah dan berbisnis kacang mete.

Dalam persidangan sebelumnya, saksi yang dihadirkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, yakni Manager Finance PT EK Prima Ekspor Indonesia, Yuli Kanastren menjelaskan bahwa saat ke Solo, Rajamohan membawa uang tunai sebesar Rp1,5 miliar.

Saat dikonfirmasi, Rajamohan menjelaskan bahwa uang Rp1,5 miliar tersebut untuk kepentingan bisnis kacang mete dan membangun pabrik di Wonogiri. Menurut dia, uang tunai tersebut disiapkan untuk membayar calo-calo tanah di kampung. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya