Kronologi Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh di Medan

Ilustrasi pembunuhan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Pembunuhan sadis satu keluarga terjadi di jalan Mangaan, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, Minggu dini hari, 9 April 2017. Lima tewas dan satu orang dilaporkan kritis.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas

Berdasarkan informasi, kelima korban korban pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri yaitu Rianto (40) dan Sri Ariyani (40), kedua anaknya, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) serta mertua Rianto, Sumarni (60)

Sementara, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, Kirana (4), kritis. Dia masih menjalani perawatan di RS Mitra Medika, Jalan KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia, Medan.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Rina Sari Ginting menjelaskan kronologi kejadian pembunuhan sadis ini. Pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, polisi mendapatkan informasi dari masyarakat telah ditemukan lima mayat yang tergeletak di Jalan Mangaan, Gang Banteng, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan. Ternyata, masih ada satu korban yaitu anak perempuan berusia 4 tahun dalam keadaan kritis.

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

"Satu korban yang kritis dilarikan pihak keluarga ke Rumah Sakit Medika," ujar Sari saat dikonfirmasi VIVA.co.id., Minggu, 9 April 2017.

Berdasarkan keterangan saksi yang juga tetangga, bernama Spripim (40), menyebut keluarga korban tak ada respons ketika dirinya memanggil untuk sekedar mengajak belanja. Namun, curiga lampu depan rumah korban yang belum dimatikan, Spripim terus memanggil. Tak ada sahutan, Spripim akhirnya masuk lewat pintu samping rumah korban.

Minta Uang Buat Bayar Utang dan Cicilan Motor, Fitri Tewas di Tangan Mantan Suami

"Saksi langsung terkejut ketika melihat lantai rumah sudah bersimbah darah," tuturnya.

Berdasarkan, keterangan saksi lain, Sahria (40), diketahui sempat ada tamu yang mampir ke rumah korban pada Sabtu malam, 8 April 2017 sekitar pukul 23.30 WIB. Menurut pengetahuannya, tamu tersebut berjalan kaki. Ia tak curiga karena keluarga korban biasa menerima tamu waktu tengah malam.

"Saksi sempat mendengar perkataan dari korban Rianto yang mengatakan 'Kok enggak nelpon kau'. Kemudian, sekitar pukul 00.30 WIB, saksi mendengar suara sepeda motor matik ngebut di depan rumah saksi, Anak saksi lihat keluar namun tidak melihat apa-apa," ujarnya.

Hingga sekarang, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari saksi lain.

Pembunuhan yang belum diketahui motifnya ini membuat warga sekitar geger dan mendatangi lokasi kejadian tersebut.  Polisi sudah memasang police line di lokasi kejadian. Jenazah korban dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Medan untuk proses autopsi jenazah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya