VIVAnews - Pemerintah berencana mengucurkan Rp 1,78 triliun untuk rehabilitasi pascagempa yang melanda Tasikmalaya dan sekitarnya pada 2 September 2009. Pemerintah Provinsi Jawa Barat andil Rp 250 miliar.
Dana itu digunakan untuk pembangunan kembali rumah penduduk dan sekolah yang rusak. Ruang sekolah yang hancur mencapai 6.756 dan pemerintah menganggarkan pembangunan 3.378 ruang kelas baru. Mengenai data rumah, yang rusak berat sebanyak 53.880, rusak sedang 48.259, kemudian yang rusak ringan sebanyak 98.053.
"Pemerintah telah menyiapkan dana untuk membantu rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang rusak. Jumlah dana yang dikucurkan Rp 1,78 triliun," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie, usai Rapat Koordinasi Rehabilitasi Pascagempa di kantornya, Jakarta, Selasa 15 September 2009.
Bantuan diberikan dalam bentuk block grant kepada Gubernur Jawa Barat. Gubernur menyerahkan langsung kepada masyarakat dalam skema tiga kali pembayaran. "Skema rehabilitasi akan dilakukan seperti di Yogya, block grant diberikan yang pertama 40 persen, kemudian 30 persen dan berikutnya 30 persen," ujar Aburizal. Rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai pada 15 Oktober 2009 dan berakhir pada akhir Februari 2010.
Sementara pembangunan kembali fasilitas umum lainnya akan ditanggung oleh dinas terkait. Fasilitas umum yang rusak ringan ditanggung daerah, yang rusak berat ditanggung dinas dari pusat.
"Untuk pendanaan, departemen yang terkait atau pun daerah, maka dana alokasi khusus yang belum terpakai dapat digunakan untuk membantu rekonstruksi bencana gempa. Besaran dana bukan didasarkan pada kementerian tertentu, tapi sesuai kebutuhan," ujar Aburizal.
Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag pada tahun anggaran 2024, memulai program pendidikan agama Islam dan bantuan pesantren.
