Cerita Haru Polisi Penembak Anak Kandung di Bengkulu

Ilustrasi aksi penembakan.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVA.co.id – Aiptu Bekti Sutikno, anggota kepolisian Kota Bengkulu yang menembak anaknya sendiri lantaran disangka pencuri, menyerahkan diri usai dua hari menghilang, Jumat, 28 April 2017.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Dalam kondisi psikologis yang masih lemah, bapak dua anak itu menyerahkan diri dengan diantar keluarganya.

Di luar itu, ternyata dua hari menghilang, Aiptu Bekti sempat menyaksikan prosesi pemakaman putra bungsunya itu. Namun ia memilih tidak berada dekat di lokasi pemakaman.

Irjen Karyoto Larang Anggotanya yang Kawal Demo di MK Bawa Senpi hingga Sangkur

"Dia mau dekat malu, takut, hatinya masih hancur. Ada di antaranya yang hadir di pemakaman melihat dia dari jauh, kayaknya si anu (Aiptu BS)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rikwanto.

Meski begitu, kini pemeriksaan pun masih dilakukan terhadap Aiptu Bekti Sutikno. Senjata api yang menewaskan putranya dipastikan memang milik anggota Provos tersebut.

Satgas Pamtas RI-RDTL Naga Karimata TNI AD Serahkan 7 Pucuk Senjata Api ke Brigjen TNI Joao Xavier

"Untuk senpi milik dia, hanya saja penggunaannya dari hasil pemeriksaan ada lalai," kata Rikwanto.

Kejadian penembakan yang diduga tak sengaja ini terjadi pada Rabu, 26 April 2017, sekira pukul 03.30 di kediaman Aiptu Bekti, di Jalan Sukamerindu Kota Bengkulu.

Saat kejadian, Aiptu Bekti mengira ada pencuri masuk ke rumahnya. Ia pun mengeluarkan senjata api dan langsung meletupkannya ke sasaran.

Namun siapa kira, ternyata pria yang disangka pencuri justru putra bungsunya yang masih duduk di bangku SMP. Saat itu, berdasarkan pengakuan keluarga, putra Aiptu Bekti ternyata sedang hendak ke kamar mandi.

Malang tak dapat ditolak. Peluru yang menembus bahu kanan putra Aiptu Bekti membuatnya mengembuskan napas terakhir. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya