Cerita Pilu Napi Pelarian Rutan Sialang Bungkuk Riau

Zendi Ismail (20), narapidana Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru yang ditangkap di Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, Kamis (11/5/2017)
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA.co.id – Zendi Ismail dibekuk personel Polres Padang Pariaman, Kamis petang, 11 Mei 2017. Narapidana kasus pencurian motor ini adalah salah satu dari ratusan tahanan yang melarikan diri dari Rumah Tahanan Sialang Bungkuk Pekanbaru Riau.

800 Telepon Genggam Disita dari Sel Napi Lapas Salemba

Setidaknya sudah lima hari Zendi bersembunyi di kediaman keluarganya di Korong Rukam Pauh Manih Padang Pariaman.

Dalam wawancara usai penangkapan, tahanan yang menjalani hukuman 2,5 tahun penjara itu mengaku memang tak betah dengan kondisi penjara di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru.

4 Napi yang Pernah Kabur dari Nusakambangan, Ada 'Robin Hood'

Dari pengakuannya, rutan itu begitu padat dengan tahanan, dan fasilitas penunjang sangat tidak memadai. Salah satunya adalah air bersih.

"Di sana (rutan) selain sempit juga tidak ada air," kata Zendi di Mapolres Padang Pariaman, Jumat, 12 Mei 2017.

Aksi Heroik Bripka Oktavianus, Tabrakan Motor Ringkus Penjambret

Kondisi itu juga diperburuk dengan ulah para petugas di dalam tahanan. Sebab, bagi mereka yang hendak menikmati ruang tahanan yang sedikit lega, maka para napi diharuskan membayar sejumlah uang.

"Saya pernah diminta uang Rp1,5 juta oleh pihak rutan (untuk pindah blok), namun karena orang tua tidak memiliki uang sebanyak itu, saya tetap bertahan," ujar Zendi.

Karena itu, nyaris seluruh tahanan merasa tidak nyaman dengan situasi itu. Ditambah dengan adanya aksi massa, akhirnya sejumlah tahanan pun nekat melarikan diri termasuk Zendi. Berbekal menumpang dengan orang, Zendi pun akhirnya tiba di kampung halamannya.

Kaburnya ratusan tahanan di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru Riau terjadi Jumat, 5 Mei 2017. Lebih dari 400 orang napi melarikan diri usai kericuhan.

Hingga Senin, 8 Mei, setidaknya sudah ada 296 napi yang berhasil kembali ditangkap. Sementara yang masih buron diperkirakan berjumlah 151 orang.

Kejadian ini membuat geger dan menjadi pelarian narapidana terbesar. Kementerian Kehakiman dan HAM pun mencopot sejumlah pejabat atas kejadian itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya