Kartel Narkoba Meksiko Mulai Sasar Indonesia

Kepala BNN Budi Waseso.
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Badan Narkotika Nasional menemukan jaringan narkoba dari negara-negara yang selama ini dikenal sebagai kartel narkoba mulai memasok barang haram itu ke Indonesia. Mereka memasukkan jenis baru narkotika bernama syhtentic cannabinoid, yang berupa tanaman tumbuhan.

Top Trending: Pertamina Bebastugaskan Arie Febriant Hingga Pria Tampar Wanita Gegara Disebut Alien

"Sementara itu bisa ditanam di Meksiko," kata Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso saat pemusnahan narkoba di kantornya, Kamis, 18 Mei 2017. 

Dia menambahkan, Indonesia dianggap sebagai pasar baru bagi jaringan yang ada di negara-negara yang selama ini dikenal akan kartel narkoba tersebut. Negara-negara itu di antaranya Meksiko, Kolombia dan Filipina. Jaringan narkoba di sana menargetkan pasar baru di Asia Tenggara, setelah pemerintahnya menggunakan cara tegas seperti tembak mati untuk menghukum para bandar besar di negaranya.

Sinergi Bea Cukai dan Bareskrim Polri Kembali Bongkar Pabrik Ekstasi di Sunter

"Jaringan dari Filipina yang biasanya bekerja untuk Filipina suplainya sekarang sudah ke Indonesia. Kemarin kami ketemu juga jaringan dari Kolombia yang sudah beroperasi di wilayah kita," kata pria yang akrab disapa Buwas itu. 

Distribusi narkoba ini masuk ke Indonesia diketahui melalui jalur laut. Wilayah perairan Indonesia yang sangat luas dijadikan celah para pengedar memasukkan barangnya melalui jaringan yang tersebar.

Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi Fredy Pratama di Sunter, 4 Orang Jadi Tersangka

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, narkoba yang didatangkan dari Meksiko dan Kolombia tidak bisa ditanam di Indonesia. "Itu efeknya sama narkoba jenis lain. Terutama jenis sabu dan heroin," kata dia. 

Selain melalui laut, pengiriman narkoba tersebut juga dilakukan dengan berbagai cara. Setelah tiba di Indonesia, narkoba dipaketkan melalui jasa pengiriman barang yang dikirim lewat kantor pos.

"Biasanya mereka sudah ada uang menggunakan di sini dan belanja melalui internet. Dan dikirim melalui jasa pos. Makanya tadi ada beberapa orang yang ditangkap dekat kantor pos setempat," katanya. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya