VIVAnews - Ini lebaran keempat di Sidoarjo. Setelah lumpur meluap 29 Mei 2006, warga di sini tidak pernah nyaman merayakan hari raya Idul Fitri. Lebaran tahun 2006, 2007 dan 2008, “Dirayakan dalam suasana duka,” kata Khoirul Huda, seorang penghuni di sana.
Tapi kesedihan itu tampaknya perlahan berlalu, terutama setelah keluarga korban dan keluarga Bakrie menyepakati soal pembayaran jual-beli tanah dan harta benda warga. Keluarga Bakrie juga terus melakukan pembayaran, sampai sekarang, meski pengadilan telah memutuskan mereka tidak bersalah. Totalnya, sebagaimana dinyatakan dalam situs www.aninbakrie.com sudah mencapai sekitar Rp 6,2 triliun.
Kesepakatan itu berdampak terhadap suasana lebaran di Sidoarjo tahun ini. Kemarin, sekitar 5500 warga menggelar Sholat Ied di atas Tanggul Ketapang, Keres. Warga sebanyak itu datang dari delapan desa yang terdampak oleh lumpur.
Khoirul Huda yang menjadi khatib dalam sholat Ied itu menegaskan bahwa situasi lebaran kali ini sudah berubah. “Warga datang ke sini tidak lagi dalam suasana duka, tapi dalam suasana yang bahagia.”
Berbahagia, lanjutnya, karena kesepakatan sudah ditemukan. Banyak tanah dan rumah yang sudah dibayar keluarga Bakrie.
Dalam lebaran kali, kata Khoirul, hampir semua warga datang dengan kendaraan yang baru. “Banyak yang menumpang mobil. Kendaraan roda dua juga banyak sekali,” lanjutnya. Warga yang datang terlihat bahagia.
Suasana bahagia itu, lanjut sang khatib, berlanjut pada malam harinya ketika warga menggelar pesta obor dan kembang api. “Kami patut bersyukur atas perubahan ini,” katanya.
Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.
