Jangan Terprovokasi, Kota Pontianak Aman Terkendali

Pawai Akbar sebagai Aksi Damai Bela Ulama di Kota Pontianak berlangsung tertib.
Sumber :
  • Aceng Mukaram/ Pontianak

VIVA.co.id – Kegiatan Pekan Gawai Dayak yang bersamaan dengan Pawai Akbar sebagai Aksi Damai Bela Ulama di Kota Pontianak, yang semula dikhawatirkan terjadi gesekan, ternyata berjalan dengan aman. Hingga saat ini, kondisi Kota Pontianak terpantau aman dan terkendalai.

Ketika Massa Bela Tauhid dan Cinta Pancasila Berdamai di Lombok 

Kondisi keamanan Kota Pontianak dipastikan Kepala Urusan Liputan Produksi Dokumentasi (Lipprodok) Humas Polda Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Cucu Safiyudin. Namun begitu, dia sangat menyayangkan, sempat beredar sejumlah foto dan video lama di media sosial (medsos) dan dianggap sebagai bentuk provokasi.
 
"Kota Pontianak Aman. Banyak beredar film dan foto-foto lama yang beredar di medsos," kata Cucu, Sabtu, 20 Mei 2017.

Dia menjelaskan, pembukaan Pekan Gawai Dayak di Rumah Radakng Pontianak, sudah selesai dilaksanakan dilanjutkan Pawai Gawai Dayak. Begitu juga dengan Aksi Damai Bela Ulama yang telah berjalan dengan tertib. Semua massa mematuhi aturan yang telah dikeluarkan sebelumnya oleh pihak terkait.

12 Ribu Polisi Amankan Aksi Bela Tauhid

"Begitu juga kegiatan aksi damai di Masjid Raya Mujahidin," kata Cucu.

Dia menerangkan, aksi damai ke Mapolda Kalbar berjalan dengan tertib dan dilanjutkan dengan dialog audensi degan Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Erwin Triwanto. Sementara pantauan di Rumah Radank, situasi juga kondusif mulai dari pembukaan acara gawai dayak sampai selesai.

Barisan Ma'ruf Amin: Kalau Rizieq Benar Keturunan Rasul, Wajib Dibela

Meski sempat  terjadi insiden kecil di ruas Jalan Gajah Mada Kota Pontianak, namun hal itu bisa diamankan aparat dengan sigap.

Seperti diketahui, pengamanan Pekan Gawai Dayak dan Pawai Akbar/Aksi Damai Bela Ulama di Kota Pontianak, Polresta Pontianak Kota di backup Polda Kalbar dan Korbrimob Polri melibatkan 2.061 personel gabungan.

Pada Jumat sore, 19 Mei 2017, apel gelar pasukan Polri, TNI serta instansi terkait dilaksanakan di Alun-alun Kapuas Pontianak dengan dipimpin langsung Kapolresta Pontianak Kota Kombes (Pol) Iwan Imam Susilo, Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Dandim 1207/BS Kolonel Infanteri Jacky Ariestanto.

Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Erwin Triwanto sudah mengeluarkan Maklumat Kapolda Kalbar tentang 'Larangan Penyampaian Pendapat Dimuka Umum Dan Kegiatan Lain Yang Dapat Mengganggu Ketertiban Umum di Wilayah Kalbar', serta Kapolda telah memprakarsai dan memediasi pelaksanaan Deklarasi Perdamaian Masyarakat Kalbar di Mapolda Kalbar yang dihadiri oleh Ketua DPD RI / Wakil Ketua MPR-RI Usman Sapta Odang, Gubernur Kalbar Cornelis, MH, Ketua DPRD Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak, Pangdam XII/Tpr Mayjen (TNI) Andika Perkasa, Wakil Wali Kota Pontianak, Ketua MUI Prov Kalbar dan Kota Pontianak, Ketua FKUB Prov Kalbar, Ketua FKUB Kota Pontianak.

Kegiatan ini juga dihadiri para ketua adat Melayu; Batak; Madura; Jawa; Bugis; dan Thionghoa, para pimpinan NU; Muhamaddiyah Prov Kalbar, Ketua KNPI Prov Kalbar dan Kota Pontianak, ketua ormas Persatuan Orang Melayu (POM), ketua Pemuda Pancasila, serta beberapa tokoh masyarakat lainnya.
 
Begitu juga kepada semua personel yang terlibat dalam pengamanan ini harus mengetahui dan memahami peran dan tugas pokoknya sebagai petugas pengamanan, terkait apabila adanya unjuk rasa, taati SOP, Perkap No. 16 Th. 2006 tentang pedoman pengendalian massa dan Perkap No. 1 Th. 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian, personel harus menerapkan fase-fase penanganan massa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya