Kemenristek Dikti Fokus Pengembangan 7 Bidang, Ini Daftarnya

Menristek Muhammad Nasir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengadakan acara bertajuk Start Tech Training Camp 2017. Acara tersebut merupakan acara pelatihan Smart Business Map (SBM) yang diadakan sejak tanggal 22 Mei sampai dengan 26 Mei 2017.

Ali Mochtar Ngabalin Kasih Sinyal Ada Kepala Badan Kena Reshuffle

Acara tersebut dibuka langsung Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir. Dalam sambutannya, Nasir menyebutkan saat ini Kemenristek Dikti tengah fokus dengan pengembangan riset dan teknologi dalam 7 bidang.

"Pertama bidang yang menyangkut ketahanan pangan atau food and agriculture. Di mana dalam pangan, diharapkan pada tahun 2018 nanti Indonesia dapat swasembada pangan," kata Nasir dalam sambutannya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 22 Mei 2017.

Menristek Sebut Vaksin COVID-19 Bisa Jadi Produk Inovasi dari RI

Fokus yang kedua menurut Nasir adalah bidang kesehatan dan obat-obatan atau food and medicine. Saat ini, menurut Nasir Indonesia belum dapat memproduksi bahan baku obat.

"Sampai sekarang di Indonesia bahan baku obat hampir 92 persen masih impor. Indonesia baru bisa membuat sekitar 8 persen bahan baku obat," ujarnya

Harga Vaksin COVID-19 Produksi Nasional Diprediksi Rp75.000 Per Orang

Fokus ketiga menurut Nasir yakni di bidang Teknologi dan Informasi. Sementara, fokus keempat di bidang transportasi darat, laut dan udara.

"Insya Allah di akhir bulan Mei atau Minggu pertama Juni, kita akan lakukan trial pesawat buatan anak Indonesia. Dibuat 100 persen engineer Indonesia, namanya N219," ujarnya.

Fokus kelima yakni, di bidang advan material. Di mana dalam advan material, menurut Nasir, Indonesia juga sangat ketinggalan. Fokus keenam yakni di bidang energi dengan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir yang diharapkan mampu menyokong kebutuhan energi 35 ribu megawatt di masa depan.

Sementara untuk fokus yang ketujuh, yakni di bidang industri pertahanan. Nasir menilai industri pertahanan ini sangat penting

"Sekarang pesawat tanpa awak sudah diproduksi oleh Indonesia. Mungkin juga industri roket ke depannya bisa kita kembangkan, ini sangat mungkin sekali," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya