Kasus SMS Kaleng, Hary Tanoesoedibjo Diperiksa Bareskrim

Ceo MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Bareskrim Polri
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Ceo MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT), memenuhi panggilan penyidik Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal Polri, Jalan Cideng Barat Dalam, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 12 Juni 2017.

Hasil Sementara Caleg DPR RI Banten, Airin Kalahkan Rano Karno hingga Hary Tanoesoedibjo

Pantauan VIVA.co.id, Hary Tanoe terlihat mengenakan baju kemeja pendek dan celana hitam, namun yang bersangkutan enggan banyak menanggapi pertanyaan awak media saat memasuki kantor Direktorat Siber Bareskrim Polri tersebut. "Nanti saja ya," kata Harry Tanoe di lokasi.

Harry Tanoe datang terkait kasus pesan singkat yang tidak jelas atau 'SMS Kaleng'. Diketahui Harry Tanoe melaporkan Jaksa Yulianto ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan polisi LP/134/II/2016/Bareskrim Polri, dengan terlapor Yulianto.

Di Hadapan Pendukung Hary Tanoesoedibjo Beberkan Alasan Kenapa Harus Ganjar-Mahfud

Laporan tersebut terkait tindak pidana pencemaran nama baik, keterangan palsu dan fitnah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, 311 KUHP atau Pasal 27 Ayat 3 UU Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Sebelumnya, Kepala Sub Pidana Direktorat Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Yulianto, melaporkan Harry Tanoe ke Badan Reserse Kriminal Polri.

Bersama Siti Atikoh Resmikan Puskestren, Hary Tanoe: Santri Harus Sehat Fisik juga Rohani

Yulianto menilai bahwa Ketua Umum Partai Perindo, Harry Tanoe, telah mengirimkan pesan singkat berisi ancaman terhadapnya.

Pesan yang dikirim Hary Tanoe itu pun dibeberkan. Berikut isinya:

"Kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kuasa itu tidak akan langgeng. Saya masuk politik karena ingin membuat Indonesia maju dalam arti yang sesungguhnya termasuk penegakan hukum yang profesional tidak transaksional tidak bertindak semena-mena demi popularitas dan abuse of power. Saya akan jadi pimpinan negeri ini di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya kasihan rakyat yang miskin makin banyak sementara negara lain berkembang dan semakin maju,"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya