- VIVA.co.id/Arinto
VIVA.co.id – Musim haji 2017 yang jatuh bulan September mendatang telah menuai ragam proses. Salah satunya adalah kegiatan qur’ah atau pengundian pemondokan khususnya yang ada di wilayah Mekah.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam mengatakan, pengundian dilakukan sehubungan dengan adanya variasi fasilitas dan jarak yang tidak selalu sama. Pengundian untuk penempatan jemaah haji pada pemondokan di Mekah ini diundi berdasarkan kloter keberangkatan dengan tipe pesawat pada masing-masing embarkasi haji.
"Tahun ini (2017), jumlah pemondokan di Mekah berjumlah 155 gedung, ditambah tiga hotel cadangan yang minimal setara dengan hotel bintang tiga," kata Nur saat konferensi pers di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin 12 Juni 2017.
Menurutnya, rata-rata hotel tersebut nantinya memiliki kapasitas besar setara hotel bintang tiga. Dengan lokasi yang juga terjangkau, guna mempermudah petugas untuk lakukan koordinasi, pelayanan, dan monitoring kondisi para jemaah.
Sedangkan, bagi pemondokan jemaah haji di Madinah berada di wilayah Markaziyah Syimaliah, Gharbiyah, dan Janubiyah serta akan menempati tempat-tempat terbaik pula. Jarak tempuh pemondokan maksimal di wilayah ini berkisar 1.200 meter.
Adapun jemaah yang memiliki jarak tempuh lebih dari 1.500 meter tak perlu khawatir. Karena, telah dipersiapkan segala perlengkapannya dengan bus salawat dengan kapasitas memadai dan dapat beroperasi penuh 24 jam.
"Bahwa dengan kembalinya 100 persen jemaah haji di seluruh dunia, lalu menimbulkan kompetisi yang ketat (pemondokan jemaah haji) tetap bisa memberikan jarak tempuh terbaik. Artinya, meski jumlah jemaah bertambah kita bisa menempati tempat yang saya rasa sangat baik," ujarnya.
Perjanjian Kerja Sama, Saudia Airlines Siap Angkut Ribuan Jemaah Haji Indonesia
Jemaah dan petugas yang akan menggunakan layanan Saudia Airlines tersebar di 11 provinsi yang akan diberangkatkan melalui lima embarkasi.
