Menag Berharap Khatib Sampaikan Pesan Hakikat Idul Fitri

Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap para khatib di seluruh masjid di Indonesia dapat menyampaikan hakikat Idul Fitri dalam pesan khotbahnya.

4 Potret Adem Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah Mualaf

“Semoga para khatib salat Id menyampaikan hakikat Idul Fitri, mengajak semua kita mampu kembali ke jati diri kemanusiaannya, mampu menahan diri dari keinginan melakukan hal-hal tercela,” kata menteri di Jakarta pada Jumat, 23 Juni 2017.

Pesan penting lain, kata Lukman, adalah mendorong umat Islam untuk selalu menebarkan kemaslahatan bagi sesama dalam merawat alam semesta.

Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis

Kementerian Agama bersama Majelis Ulama Indonesia dan ormas Islam akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1438 Hijriah pada Sabtu, 24 Juni 2017. Menteri berharap tidak ada perbedaan waktu Idul Fitri, sehingga umat Islam Indonesia bisa merayakan Lebaran dan takbiran bersama-sama.

“Umat Islam dalam menyemarakkan malam Lebaran dengan cara takbiran, hendaknya melakukannya di masjid-masjid, musala, lapangan-lapangan, dan tempat-tempat lain yang tidak mengganggu ketertiban umum dan kelancaran lalu lintas di jalan raya,” ujarnya.

Untung Cahyono, Penceramah Salat Id yang Materinya Singgung Politik hingga Bikin Jemaah Bubar

Menurut menteri, takbiran adalah tradisi baik yang patut dipelihara. Karena itu, dia mengajak umat Islam tidak merayakan takbiran dengan menyalakan mercon dan petasan, atau hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kerawanan sosial.

“Takbiran harus tetap terjaga kekhidmatannya. Merayakan malam Lebaran juga jangan sampai dengan cara hura-hura yang berlebihan dan kelewat batas,” katanya.

Idul Fitri tahun ini, menurut menteri, menjadi momentum yang tepat bagi warga bangsa untuk memperkuat silaturahmi dan merajut persaudaraan dalam rangka meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya