Korban Banjir Bandang Garut Berlebaran di Pengungsian

Suasana Salat Idul Adha di lokasi pengungsian banjir bandang Garut
Sumber :
  • VIVA/Diky Hidayat

VIVA.co.id – Di saat jutaan umat Muslim tengah berbahagia merayakan Hari Raya Idul Fitri, korban banjir bandang di hari kemenangan ini masih hidup memprihatinkan di lokasi pengungsian. Mereka menggelar Salat Ied dengan peralatan seadanya di Termainal Bus Guntur Melati, Garut.

Paten, Gerak Cepat Jenderal Kopassus Terobos Wilayah Bencana di Garut

Walaupun sudah setahun berlalu, namun tampak kesedihan masih menyelimuti ribuan korban banjir bandang Garut. Mereka masih tinggal di tempat pengungsian, salah satunya di Asrama Local Education Centre (LEC).

"Kami masih berduka, kami penghuni Asrama LEC ini, saksi bagiamana tempat tinggal kami hancur disapu banjir bandang," ujar Maman, salah seorang korban banjir bandang Garut, Minggu 25 Juni 2017.

Banjir Bandang Rusak Jembatan di Garut, Warga Sekampung Terisolir

Ribuan korban banjir bandang banyak di antaranya yang tak memiliki baju baru, ketupat maupun kemewahan lainnya. Mereka hidup sederhana di lokasi penampungan. Meski begitu, para korban banjir bandang tetap melaksanakan Salat Ied dengan khusyuk, walaupun harus beralaskan koran ketika sedang salat.

Di tengah kebahagian ini, para korban banjir bandang masih banyak yang berduka, karena mareka harus berlebaran tak lengkap. Tak sedikit dari ribuan banjir bandang yang meratapi anggota keluarganya yang hingga saat ini belum ditemukan.

2 Nelayan Ditemukan Selamat Usai Terseret Banjir Bandang Garut Selatan

Tercatat, sebanyak 38 warga yang tersebar di delapan kecamatan di Garut meninggal dunia akibat banjir bandang, 17 warga lainnya hingga saat ini belum diketahui jasadnya.

Mimin (50) salah seorang korban mengaku sedih, biasanya saat Lebaran berkumpul dengan keluarga. Kini, dia kehilangan dua anggota keluarga. Jenazah anaknya berhasil ditemukan, sedangkan menantunya hingga saat ini jenazahnya tak ditemukan.

"Nangis batin ini, anak dan menantu meninggal, anak saya sudah ditemukan dan menantu saya entah di mana," ujar dia.
 
Berdasarkan pantauan, saat ini setidaknya tetdapat 1.300 orang korban mengungsi yang ditampung di tujuh tempat pengungsian. Janji pemerintah untuk membangunan tempat hunian baru bagi korban masih belum terealisasi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya