JK: Kalau Islam Betul, Masa Orang Ditikam?

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA/Fajar GM

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik tindakan teror yang dilakukan sejumlah orang yang merasa sedang menjalankan ajaran agama Islam. Salah satunya peristiwa penyerangan terhadap dua anggota Brigade Mobil di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat, 30 Juni 2017.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

Peristiwa terjadi usai korban sama-sama melaksanakan salat Isya berjemaah bersama pelaku yang membaur bersama jemaah salat. JK berpandangan, seseorang yang paham ajaran Islam yang benar tidak mungkin melakukan penyerangan tanpa dasar yang jelas kepada orang lain. Apalagi jika orang lain itu adalah saudara seiman, atau dalam hal ini, sesama muslim.

"Dia sama-sama salat, tiba-tiba dia tikam. Kalau dia Islam betul, masa orang ditikam? Jadi bukan Islam yang benar, begitu," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2017.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Maka dari itulah, JK menyampaikan, pemerintah menempuh cara deradikalisasi atau pelurusan kembali ajaran agama yang menyimpang yang sempat diterima orang-orang yang pernah terpapar ajaran radikal untuk mencegah aksi terorisme.

Mekanisme strategi ini sebelumnya sempat disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) pada Senin kemarin, 3 Juli 2017.

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

JK menuturkan tindakan pengawasan orang-orang yang pernah terpapar ajaran radikal dan saat ini telah melalui tindakan deradikalisasi yang selanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, harus dilakukan dengan memperhatikan juga aspek kesejahteraan mereka. Dia meyakini strategi tersebut dapat mengurangi potensi aksi terorisme kembali terjadi.

"Bagaimana mereka kembali ke masyarakat dan mempunyai pekerjaan. Dari situ, barulah mereka menjadi berpikir. Karena ini kan, mereka sudah dicuci otak, nah kita cuci kembali," ujar JK. (ase)

The Russian President, Vladimir Putin.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Penyelidik Rusia secara resmi menuduh pihak Ukraina lah yang berada di balik serangan terorisme mematikan yang menewaskan sedikitnya 144 orang di Moskow pada Jumat 22 Mar

img_title
VIVA.co.id
2 April 2024