- Putra Nasution/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepolisian Negara Republik Indonesia bertekad tetap memperhatikan masa depan istri dan pendidikan bagi anak-anak Ipda Anumerta Martua Sigalingging, anggota Polri yang gugur dalam aksi teror di Markas Komando Polda Sumut 25 Juni lalu.
Demikian ungkap Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Komisaris Besar Rina Sari Ginting. Dia juga mengungkapkan bahwa salah satu putra Martua pernah tes untuk menjadi anggota Polri. Namun tidak lulus.
"Nah, bila anak korban yang kemarin itu tidak lulus menjadi polisi, kami siap mendukung dengan mempersiapkan dirinya menjadi seorang polisi. Baik pendidikan dan hal-hal yang perlu diketahuinya agar mampu menjadi personel polisi yang baik," kata Rina kepada wartawan di Medan, Selasa 4 Juli 2017.
Kemudian, terhadap anak-anak korban lainnya, Polda Sumut juga akan memberi bantuan dana yang sepantasnya. Santunan berasal donasi anggota Polri di Polda Sumut dan jajaran lain.
"Nanti hari Kamis akan diberikan penghargaan luar biasa dari Kapolda Sumut. Penghargaan ini sesuai aturan yang ada di internal kita. Untuk bantuan kepada keluarganya, saya kurang tahu. Kapolda nanti yang memberikan," lanjut perwira berpangkat melati tiga itu.
Dua teroris menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Minggu dini hari, 25 Juni 2017. Mereka berjibaku dengan dua personel yang berjaga, termasuk Martua.
Dia gugur setelah ditusuk senjata tajam. Salah satu pelaku, Ardial Ramadhan, ditembak mati.
Pelaku lainnya bernama Syawaludin Pakpahan ditembak pada bagian paha oleh petugas kepolisian, yang sedang melakukan penjagaan di Mapolda Sumut saat itu. (ren)