Warga Acuhkan Larangan Dekati Kawah Sileri di Dieng

Dua orang petugas mengamati kondisi Kawah Sileri usai letupan, di Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Minggu (2/7/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/str/iza

VIVA.co.id – Tujuhbelas orang menjadi korban letusan kawah Sileri di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah pada Minggu, 2 Juli 2017. Meski tak memakan korban jiwa, namun fenomena ini menjadi pengingat bahwa kawasan ini berbahaya bagi publik untuk didekati.

BNPB: 3 Warga Meninggal dan 2 Hilang Akibat Banjir di Serang

"Aktivitas kawah ini cukup tinggi, sempat beberapa kali meletus, sehingga menjadi kawah yang paling berbahaya di Dieng," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.

Sejauh ini, sejak kejadian nahas yang menimpa para wisatawan pada empat hari lalu itu, ternyata tak cukup memberi penyadaran kepada warga setempat.

Gempa M 6,1 Guncang Pasaman Barat, BNPB: 2 Meninggal, 20 Luka-luka

Mengutip dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo yang diunggah BNPB di akun Twitter resminya, ternyata masih banyak warga mengacuhkan peringatan untuk mendekat dalam radius 500 meter.

Warga sekitar bahkan nekat menerobos dan tetap menjalankan aktivitas bercocok tanam mereka.

BNPB: Daerah-daerah yang Punya Isoter Rendah, Kematiannya Tinggi

Kawah Sileri tercatat sudah beberapa kali menyemburkan letusan lava sejak tahun 1939. Kondisi ini terus berlangsung hingga tahun 2017. Kawah Sileri memang menjadi objek wisata paling favorit di kawasan Dieng Plateau. Sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan. Namun demikian, kawasan ini menyimpan potensi bahaya yang mematikan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya