Korban Tewas Akan Gunakan Bom Paskhas untuk Tangkap Ikan

ilustrasi ledakan bom.
Sumber :

VIVA.co.id - Sebuah bahan peledak jenis TNT (Trinitrotoluene) milik Pasukan Khas (Paskhas), pasukan elite TNI Angkatan Udara, meledak di Rokan Hulu, Riau, usai latihan Trisula Perkasa, pada Kamis, 20 Juli 2017. Satu orang tewas dan lima korban lain luka-luka.

Innalillahi, Orangtua Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Tutup Usia

Wakil Komandan Korp Paskhas, Marsekal Pertama Yudhi Bustami, dalam konferensi pers menjelaskan kronologi TNT yang meledak. "Amunisi tersebut tertinggal pada saat latihan terakhir serangan fajar yang dilaksanakan pada pukul 05.30 WIB," ujarnya.

Setelah pasukan yang berlatih berkonsolidasi di Bandara Tuanku Tambusai, sesuai prosedur dan ketetapan, ada tim yang akan melaksanakan penyisiran untuk memeriksa dan membersihkan sisa-sisa latihan.

Peristiwa Menegangkan Hantu Udara Kopasgat TNI di Langit Papua

Namun belum sempat tim melakukan penyisiran, sudah terdengar ledakan. Ledakan itu mengakibatkan seorang warga bernama Wanda meninggal dunia. Lima orang warga lain luka-luka, seorang di antaranya adalah wanita. Para korban luka dikenali sebagai Heru, Anto, Asep Sofyan, Reni Cahyati, dan Yudi Wiharjo.
 
Mewakili Paskhas, Yudhi menyampaikan permohanan maaf dan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada masyarakat, terutama korban dan keluarganya. "Tidak ada niat TNI untuk menyakiti rakyat. Kami justru latihan demi membela rakyat," katanya.

Tangkap ikan

Hakim India Hukum Mati 38 Terdakwa Ledakan Bom 2008

Menurut Yudhi berdasarkan keterangan saksi, korban Wanda ingin menggunakan benda berbahaya itu untuk menangkap ikan yang akan diledakkan di laut. 

TNT awalnya ditemukan seorang warga bernama Fahmi, lalu dibawanya pulang dan diperlihatkan kepada ayah mertuanya, Ujun. Sang mertua mengetahui benda itu berbahaya dan meminta menantunya membuangnya saja.

Karena Fahmi takut, kata Yudhi, akhirnya benda itu disimpan di teras rumahnya. Kemudian Fahmi ke rumahnya untuk istirahat dan tidur.

Setelah itu, datang Wanda sambil berbincang-bincang dengan temannya. Ia melihat benda itu lalu mengambilnya. "Sudah diingatkan Bapak Ujun agar jangan bermain-main dengan barang itu karena itu barang berbahaya. Namun Almarhum mengatakan, 'biar saja, tidak apa-apa. Ini akan saya amankan, untuk saya cari ikan di laut'," Yudhi menceritakan.

Beberapa saat setelah itu Ujun masuk ke rumah, dan tak lama kemudian terjadilah ledakan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya