Masyarakat Madura Minta Presiden Restui Khofifah Maju Pilgub

Deklarasi dukungan agar Khofifah Indar Parawansa maju di Pilkada Jawa Timur di Desa Petapan, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, pada Minggu, 23 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Khofifah Indar Parawansa belum resmi menyatakan maju sebagai bakal calon gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Tetapi dukungan kian mengalir. Salah satunya dari Aliansi Santri, Pemuda, Ekonom, dan Kiai (Aspek). Mereka meminta Presiden Joko Widodo mengizinkan Khofifah maju di Pilgub Jatim.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Aspek Madura adalah gabungan dari sejumlah elemen masyarakat dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur. Kemarin, mereka berkumpul mendeklarasikan dukungan di Desa Petapan, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan.

Mereka mendesak agar Khofifah segera menyatakan diri maju di Pilgub Jatim 2018. Ketua Aspek, Muchlis Mukhsin, mengamini soal deklarasi itu. “Kami akan mewadahai suara-suara masyarakat yang menginginkan agar Ibu Khofifah maju menjadi calon Gubernur Jatim,” katanya kepada wartawan pada Senin, 24 Juli 2017.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Muchlis mengaku akan menggalang ulama se-Madura untuk memintakan izin kepada Presiden Jokowi agar Khofifah diberi pintu maju Pilgub Jatim. Maklum, sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, A Muhaimin Iskandar, menyatakan agar Jokowi mempertahankan Khofifah sebagai Menteri Sosial.

“Relawan Aspek murni suara dari masyarakat, makanya kita siap untuk menggalang tanda tangan semua ulama se-Madura untuk disampaikan kepada Presiden, agar beliau memberikan izin kepada ibu Khofifah Indar parawansa untuk memimpin Jatim,” kata Muchlis.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Aspek mendukung Khofifah karena dia dipandang sebagai salah satu kader terbaik Nahdlatul Ulama. Khofifah kini menjadi Ketua Umum Muslimat NU. “Begitu juga kontribusinya kepada NU dan bangsa Indonesia. Kita menunggu Ibu Khofifah mendeklarasikan diri nyalon,” kata Muchlis.

Khofifah sebelumnya mengaku bahwa pada prinsipnya siap maju sebagai calon gubernur Jatim. Namun, dia masih mencari kesamaan frekuensi politik dengan semua partai politik maupun elemen masyarakat. Khofifah menepis kabar dia telah mengirimkan surat pengunduran diri dari kabinet kepada Presiden Jokowi.

“Dibilang siap (maju cagub), ya, siap saja,” ujarnya di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Sabtu, 22 Juli 2017.

Khofifah adalah satu di antara dua nama kuat yang disebut-sebut bersaing di Pilgub Jatim 2018. Selain dia, ada nama Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang dipastikan akan diusung oleh PKB. Satu lagi nama yang kini menggalang dukungan adalah La Nyalla Mattaliti, Ketua Kamar Dagang dan Industri Jatim.

Pada Minggu lalu, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, menyarankan Khofifah agar tak mencalonkan gubernur Jawa Timur karena partai itu telah mendukung Gus Ipul. Alasannya, kata dia, "Agar tidak terjadi kesalahpahaman yang mengganggu ketenteraman warga NU."

Khofifah dan Gus Ipul sama-sama kader NU yang masing-masing memiliki basis dukungan kuat di Jawa Timur. Jika keduanya mencalonkan gubernur, Muhaimin mengkhawatirkan warga NU terpecah-belah.

"Sesama warga NU, aktivis dan pengurus NU, kita sih berharap NU satu calon, sehingga tidak ada persaingan," kata Muhaimin. (Baca: Cak Imin Minta Khofifah Tak Maju Pilkada agar NU Tenteram)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya