Yulianis Sebut KPK Istimewakan Nazaruddin

Yulianis Bersaksi di Sidang Nazaruddin
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Mantan anak buah Nazaruddin, Yulianis, memberikan kesaksian di rapat Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin 24 Juli 2017. Yulianis menyebut KPK terlalu banyak mengistimewakan Nazaruddin.

MK Bantah Inkonsisten Soal UU MD3

"Nazarudin bisa mendapatkan BAP saksi karyawannya. Kami karyawan ex-Nazarudin jadi curiga, kok KPK istimewa sama Nazaruddin," kata Yulianis di ruang rapat Pansus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Yulianis, Nazaruddin bisa mengatur karyawan-karyawannya untuk memberikan kesaksian di KPK dalam kasus perkara suap Wisma Atlet SEA Games Palembang. Nazaruddin bahkan bisa bebas mengintimidasi karyawan-karyawannya tersebut.

Rekomendasi Pansus Angket Masuk Akal, KPK Harus Patuhi

"Kalau kata-kata di BAP tidak sesuai, Nazaruddin akan minta ganti," ujar dia.

Yulianis bahkan menyebut, saat Nazaruddin ditahan oleh KPK, Nazaruddin pernah keluar untuk melakukan rapat dengan karyawan-karyawannya itu.

PKS dan Demokrat Kompak Tolak Rekomendasi Pansus KPK

"Waktu itu di KPK memang agak ketat, tapi dia bisa keluar pura-pura sakit. Di RS itulah teman-teman saya diintimidasi. Nazar masih bisa telepon teman-teman saya di dalam. Pak Nazar mengatur kesaksian karyawan. Sampai karyawannya dijebloskan jadi tersangka," kata Yulianis.

Dalam kesempatan ini, Yulianis juga membantah klaim KPK yang menyebut telah menyita harta kekayaan Nazaruddin sebesar Rp550 miliar. "Pada kenyataannya aset itu tidak mencapai Rp550 miliar. Aset itu masih dalam penguasaan Nazaruddin," kata dia.

Menurut Yulianis, sebagian aset Nazaruddin itu ada yang diagunkan ke bank. Kemudian sebagian berpindah tangan dan sebagian lagi disewakan kepada pihak ketiga. "Kami tidak pernah dikasih lihat berkas sita dan blokir (aset Nazar dari KPK)," ungkap Yulianis.

Dia menunjukan tower Permai Group yang semula kepemilikannya atas nama adik Nazaruddin bernama Mujahidin Nurhasyim. Kemudian berubah menjadi PT Rajawali Kencana Abadi. Dia juga mencontohkan kepemilikan tanah di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan yang juga berubah.

"Awalnya atas nama Mujahidin Nurhasyim, berubah menjadi Michael. Itu temannya Nazaruddin juga," kata dia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya