Calon Jamaah Umrah Naik Pitam di Kantor First Travel

Kantor biro perjalanan First Travel
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Kantor biro perjalanan haji dan umrah First Travel di Jalan Radar Auri, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, kembali didatangi sejumlah calon jamaah. Sama seperti sebelumnya, mereka menuntut pihak manajemen First Travel segera mengembalikan paspor dan uang setelah layanan program promo umrah perusahaan itu dihentikan Otoritas Jasa Keuangan.

Saudi Arabia Bans Muslims for Repeating Umrah in Ramadan

Pantauan VIVA.co.id, kali ini sempat terjadi ketegangan antara sejumlah calon jamaah dengan petugas keamanan setempat. Kejadian berawal ketika sejumlah calon jamaah yang rata-rata perempuan itu ingin memberikan keterangan ke beberapa media yang berada di kantor tersebut, Jumat 28 Juli 2017.

“Sudah Bu. Jangan di dalam, di luar aja. Jangan bawa wartawan ke dalam. Kalau mau, Ibu bisa kasih penjelasan di sini (depan pintu),” kata seorang petugas keamanan saat mengadang kerumunan awak media dan nasabah.

Arab Saudi Larang Jemaah Lakukan Umrah Lebih dari Sekali saat Bulan Ramadhan, Ada Apa?

Mendengar pernyataan salah seorang petugas keamanan, sejumlah calon jamaah naik pitam. Salah seorang di antaranya langsung menjawab dengan nama, menantang petugas kemanan.

“Saya yang jamin kok, mas! Kalau di luar nanti ramai, bagimana? Mendingan di dalam, biar enggak ramai,” teriak salah satu nasabah dengan nada emosi.

Persiapan Hotel di Makkah Menyambut Jutaan Jemaah Umrah Selama Ramadhan

Ketegangan akhirnya mereda setelah sejumlah nasabah akhirnya sepakat memberikan penjelasan di depan lobi utama kantor tersebut.

“Kami di sini untuk menemui Anisa dan Andika (pengelola First Travel), untuk meminta komitmennya, mengembalikan dana kami atau refund, yang sekian lama kami tunggu sudah 90 hari. Itu tidak sebentar,” kata Siti Nurul, perwakilan calon jamaah umrah.

Menurut dia, manajemen First Travel terkesan mengulur-ngulur waktu dan tidak pernah menepati janji untuk mengembalikan hak-hak calon jamaah.

“Terakhir kami dengar lagi berubah, ternyata ingin dicicil 3 kali. Kami merasa perlu menemui mereka untuk memenuhi janji-janjinya. Tolong, Anisa Andika datanglah kesini, temui kami,” tutur Nurul

“Kami dengan Anda (Anisa dan Andika) kucing-kucingan. Tolonglah, ini sudah mengindikasikan satu niatan yang buruk, mengindikasikan penipuan,” lanjut dia.

Terkait kasus ini, Nurul dan sejumlah calon jemaah lainnya pun berharap pemerintah, dalam hal ini Kemenag yang memiliki wewenang turut bertanggungjawab. “Kalau perlu dicekal, jadikan DPO, Jokowi harus turun tangan. Jangan sampai orang ini meninggalkan kami.”

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, tak satu pun pihak dari First Travel bersedia memberikan keterangan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya