Desmond: Tim Investigasi Kasus Novel akan Hilangkan Curiga

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J. Mahesa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Desmond H Mahesa, yakin kehadiran tim gabungan Polri dan KPK untuk menginvestigasi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan akan menghilangkan rasa saling mencurigai antar-dua lembaga. Sudah seratus hari lebih pelakunya belum bisa diungkap.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

Hal itu dikemukakan Desmond menanggapi rencana pembentukan tim gabungan Polri dan KPK, untuk menginvestigasi kasus serangan teror atas Novel tersebut.

"Kalau ada dua lembaga bergabung, jangan kita lihat ada sesuatu yang lain. Saya selalu berpikir positif. Dalam proses antara KPK dan polisi sudah selayaknya bergabung agar kecurigaan yang cenderung fitnah tak ada," kata Desmond saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 3 Juli 2017.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Ia menambahkan, hal yang menjadi persoalan saat ini soal temuannya. Saat ini, sudah ada foto dugaan pelaku dan pengakuan Novel. Kemudian, hal yang menjadi pertanyaan, apakah foto tersebut seiring dengan pernyataan Novel.

"Foto itu menandakan apakah ini adalah oknum polisi. Karena Novel sebut ada jenderal polisi yang terlibat, benang merahnya ada relevansi atau tidak. Kalau tak ada relevansinya, ada sesuatu yang harus dibuktikan oleh tim ini," kata Desmond.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Persoalan lainnya yaitu, penyelidikan baru sampai pada tahap wajah yang diduga pelaku penyiraman air keras. Jika nanti orang dari foto wajah yang disebar tertangkap maka masih akan dipertanyakan apakah memang yang bersangkutan pelakunya. 

"Produknya apakah orang sipil atau non sipil atau aparat. Kalau sipil ada dendam apa di balik itu untuk melakukan tindakan yang kejam. Kita lihat karena selalu dihubungkan ada dengan e-KTP atau kasus lainnya. Kita juga harus sensitif," kata Desmond.

Butuh Kejujuran

Jika pelakunya aparatur, hal yang juga menjadi pertanyaan apa benang merahnya, hingga membuat Novel disiram dengan air keras. "Hari ini tak jelas. Jawaban-jawaban ini harus ada tim solid, terpercaya dan tak saling mencurigai. Yang penting prosesnya tim ini kejujuran. 

Saat ini, ia menilai kualitas kepolisian sudah baik sehingga kasus Novel ini menjadi tantangan agar segera diselesaikan. Kasus ini dinilai sama dengan kasus penculikan dia saat Orde Baru pada 1998.

"Kalau ini yang terjadi, peristiwa penyiraman Novel tak terbongkar sama dengan kasus penculikan saya dan kawan-kawan 1998. Ini persoalan-persoalan HAM yang jadi agenda," kata Desmond. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya