Belum Dapat Sepeda, Maryamah Ogah Turun Panggung Jokowi

Ibu Amah saat berbincang dengan Presiden Jokowi. Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Maryamah, seorang ibu dari Tangerang Selatan yang baru saja mendapat sertifikat tanah dari pemerintah, enggan turun dari panggung acara Penyerahan Sertifikat Tanah oleh Presiden Joko Widodo di Lapangan Park And Ride, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu, 20 Agustus 2017.

Netralitas Jokowi saat Pemilu Disorot di Sidang PBB, Airlangga Bilang Begini

Hal itu karena Maryamah, atau biasa disapa Amah, telah mengikuti kuis kebangsaan yang diadakan Jokowi. Namun, Amah belum menerima sepeda yang dihadiahkan Jokowi kepada peserta kuis itu walau ia telah berhasil menyebutkan tujuh nama suku di Indonesia seperti yang diinstruksikan Jokowi.

"Selamat ya. Kan sudah disalami. Kembali dong (ke barisan kursi penonton)," ujar Jokowi, melihat Amah yang belum beranjak dari sisi kanannya sambil memeluk sertifikat tanah miliknya.

Istana: Isu Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar itu Urusan Internal

Jokowi dan Amah pun bercakap-cakap meski dua peserta kuis lain, sudah siap menjawab pertanyaan Jokowi.

"Biasanya dapat sepeda," ujar Amah.

Marhan Harahap Dihadang Hingga Meninggal, Jokowi Minta Aparat Keamanan Bertindak Humanis

"Kan biasanya," ujar Jokowi.

"Saya dari jauh Pak," ujar Amah.

"Semuanya juga dari jauh," ujar Jokowi.

Jokowi akhirnya mengajak Amah kembali bersalaman sambil memintanya lagi untuk kembali ke barisan kursi penonton. Pasrah, Amah mengikuti permintaan Jokowi. Hanya saja, saat berjalan turun, Jokowi tiba-tiba meminta Amah mengambil sepeda hadiahnya. Hal itu segera disambut tepuk tangan dari para warga.

"Enggak mau balik sebelum dikasih sepeda," ujar Jokowi sambil terkekeh.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan alasannya kerap mengadakan kuis kebangsaan sebagai sarana berinteraksi dengan masyarakat saat ia mengadakan acara. Menurut Jokowi, Indonesia adalah bangsa majemuk, yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 714 suku, serta 1.110 bahasa daerah.

Jokowi menyampaikan, lewat kuis kebangsaan, masyarakat diharapkan semakin menyadari kemajemukan itu. Dengan demikian, mereka akan menghargainya alih-alih memandangnya sebagai hal yang tak bisa membuat Indonesia terpecah belah.

"Coba bayangkan. Kita ini satu negara, Indonesia, tetapi kita berbeda-beda betul. Ini harus kita sadari bersama. Kita berbeda, ya biarkan berbeda, tidak usah dipersamakan. Yang penting kita bersatu dalam bingkai NKRI," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya