Cerita Pilu Jemaah Pakai Promo First Travel Rp14,3 Juta

Polisi geledah kantor First Travel.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA.co.id – Tak hanya calon jemaah yang gagal berangkat, namun jemaah umrah yang sudah berangkat lewat jasa First Travel punya cerita pilu. Salah seorang jemaah umrah, Heri Hermawan menceritakan, meski jadi berangkat umrah, tapi ia mendapat pengalaman yang tak mengenakan.

Datangi Kejari Depok, Korban First Travel Minta Aset Segera Dikembalikan

Ia menjelaskan, bersama temannya, dirinya tertarik dengan promo murah yang ditawarkan First Travel. Saat mendaftar lewat First Travel pada Januari 2016. Ketika itu, jemaah asal Jawa Timur ini dijanjikan berangkat pada November 2016.

Biaya yang disetorkan Heri sebesar Rp14,3 juta untuk umrah selama delapan hari. Namun, janji diberangkatkan pada November 2016 tak jadi dan justru molor. Heri pun mulai was-was. Berbagai upaya mencari informasi dilakukannya termasuk mendatangi kantor pusat First Travel di Jakarta.
 
"Tapi, sejak Desember, tak ada info kapan kami diberangkatkan. Kami cari-cari informasi, kapan kami berangkat, kemudian kami baru dapat info itu bulan Mei 2017," kata Heri dalam Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa, 22 Agustus 2017.

Pengacara Sebut Ada Aset Bos First Travel yang Raib

Heri pun mendapat janji berangkat umrah pada 9 Mei 2017. Sebelumnya, ia mesti menambah biaya Rp2,5 juta sehingga total biaya mencapai Rp16,8 juta. Meski sudah membayar tambahan, kepastian berangkat ini masih molor. Akhirnya Heri berangkat pada 12 Mei 2017. Begitu sampai di bandara, Heri kembali was-was.

"Saya mulai was-was lagi. Paspor dan tiket belum saya pegang. Singkat cerita kami akhirnya dapat tiket, tapi dari situ kami sudah was-was,” tuturnya.

First Travel Salahkan Negara karena Gagal Tunaikan Tuntutan Jemaah

Fasilitas yang ditawarkan First Travel saat umrah mencakup hotel di Mekah dan Madinah. Begitu tiba di Mekah, ia masih menunggu delapan jam terkait kepastian hotel menginap.

Tak hanya di Mekah, saat di Madinah, kejadian yang sama dialami lagi oleh Heri dan jemaah lain yang ikut rombongan saat itu. Ia pun mengaku terkejut karena diduga hotel belum dibayar oleh pihak First Travel.

"Begitu sampai di Madinah, kami harus menunggu beberapa jam lagi, ternyata hotel belum dibayar. Saat itu, paspor jemaah digadaikan, biar masuk dulu ke kamar, biar jemaah bisa istirahat," tuturnya.

Saat itu, ia heran dengan kejadian di Mekah dan Madinah. Untuk Madinah,  ada beberapa jemaah yang sudah lanjut usia terpaksa harus menunggu beberapa jam sebelum masuk hotel.

"Kasihan para lansia, baru masuk kamar itu jam 2 pagi, sampai di Madinah itu jam 9 malam. Selama itu menunggu di lobi," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya