Gubernur Sumbar: Belum Ada Kerusakan Akibat Gempa Mentawai

Ilustrasi gempa di Mentawai.
Sumber :
  • VIVA.co.id/BMKG

VIVA.co.id – Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menyebutkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya kerusakan bangunan maupun adanya korban jiwa akibat gempa bumi.

BMKG Temukan Ratusan Titik Panas di Kaltim, Jumlahnya Meningkat dari Sehari Sebelumnya

Pusat gempa yang berkekuatan 6,2 SR berada di lokasi 1.30 LS-99.88 BT tepatnya 80 Kilometer Timur laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 Kilometer dan mengguncang Sumatera Barat pada pukul 00.06 WIB, 1 September 2017.

"Belum ada laporan. Tapi semuanya saya rasa tertangani dengan baik. Kita terus memonitor sampai sekarang," kata Irwan Prayitno usai melaksanakan salat Idul Adha di halaman kantor Gubernur di Padang, Sumbar, Jumat 1 September 2017. 

BMKG: Potensi Hujan Badai Disertai Petir di DKI Jakarta

Gempa yang berpusat di 82 Kilometer timur laut Kepulauan Mentawai dini hari tadi lanjut Irwan, memang sempat membuat panik sebagian besar warga Kota Padang. Warga yang merasa khawatir berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama.

Irwan Prayitno mengimbau kepada masyarakat Sumatera Barat terutama yang berada di zona rawan gempa dan tsunami untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi gempa-gempa susulan bisa terjadi.

Sulsel Terdampak Cuaca Ekstrem dan Waspada Bencana Hidrometeorologi, Menurut BMKG

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis terjadinya gempa dengan kekuatan 6,2 SR tersebut. Getaran tersebut merupakan gempa dengan kategori dangkal.

Gempa bumi ini diakibatkan adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia atau tepatnya berada di zona megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
 
Menurut BMKG, konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera.  
 

Ilustrasi petugas BMKG

Mayoritas Kota-kota Besar Berpotensi Hujan dampak Dua Siklon Tropis, Menurut BMKG

BMKG menyatakan keberadaan siklon tropis di kawasan utara Papua Barat dan sebelah barat Bengkulu memengaruhi kondisi cuaca mayoritas kota besar di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024