FPI Ingin Kirim Relawan Syahid ke Rakhine, NU Tak Mau Kalah

Ilustrasi/Anggota Front Pembela Islam (FPI)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj, menanggapi rencana Front Pembela Islam (FPI) yang mau mengirimkan 1.500 syuhada ke Rakhine state, Myanmar.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Kiai Said mempersilakan kalau memang FPI ingin mengirimkan kadernya. Namun, dia mengatakan untuk misi ke Myanmar sebenarnya sudah ada kader NU yang dipercaya ke sana.

"Yusuf Ali kan Ketua AKIM (Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar), ketuanya sudah NU," kata Said Aqil, sebelum bertemu Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 5 September 2017.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Kendati demikian, Ia tidak akan mempersoalkan kalau memang FPI ingin mengirim kadernya sebagai syahid di wilayah Rakhine state. "Boleh-boleh saja itu," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP FPI, Ahmad Sobri Lubis, mengatakan pengiriman relawan dan bantuan akan dikoordinasikan melalui pengurus wilayah dengan membuka pendaftaran.

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

"Kalau yang mau keluar negeri mau jadi relawan jihad itu semuanya sudah ada yang atur," kata Sobri kepada VIVA.co.id di Jakarta, Senin, 4 September 2017.

Meski tak mengetahui detail keberangkatan, Sobri mengakui pengerahan bantuan itu disyaratkan bagi orang-orang yang berkenan membantu umat Islam di Rohingnya dengan cara berjihad.

Lebih jauh, kata Sobri, relawan yang akan berangkat harus siap menanggung risiko terburuk, jika harus berhadap-hadapan dengan militer Myanmar. "Jadi aneh kalau sekarang orang tidak mengerti jihad atau mati syahid. Santai saja. Mati syahid masuk surga kok. Silakan," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara FPI, Slamet Maarif, menambahkan rencana mengirimkan bantuan dan relawan itu tetap akan diseleksi. Menurut dia, pengurus wilayah seluruh Indonesia akan mengatur pendaftaran bagi orang-orang yang hendak pergi ke Myanmar.

Pendaftaran itu, lanjutnya, tak membatasi apakah dia anggota FPI atau tidak. Adapun salah satu syarat yang diutamakan adalah siap mati syahid ketika diberangkatkan ke sana. "Artinya, siap dengan kemungkinan terburuk yaitu gugur dalam tugas," katanya.
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya