Eks Pimpinan Ingatkan Sejak Lama KPK Diserang Fitnah

Haryono Umar
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Mantan Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengatakan, KPK memiliki sumber daya manusia dengan multidisiplin ilmu yang berbeda-beda. Dengan latar belakang yang berbeda-beda maka cara komunikasi, interaksi dan membawa karakter berbeda-beda pula.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

Menurut Haryono, dengan perbedaan latar belakang itu memang bisa menimbulkan perbedaan sudut pandang. Namun untuk mengantisipasi semua persoalan dan perbedaan itu, KPK sudah punya strategi untuk mengatasinya. Menurut dia, hal itu telah dilakukan sejak KPK berdiri yaitu dengan melakukan induksi setiap SDM baru di KPK.

"Nah KPK melakukan bukan hanya induksi sifatnya menyamakan persepsi. Tapi sampai ke induksi menguji mental, itu sudah dilakukan cukup lama. Bukan hanya teman-teman dari swasta tapi juga Jaksa dan Kepolisian sudah terbiasa pun dilakukan induksi. Bahkan pimpinan pun diajukan induksi," kata Haryono dalam acara ILC yang bertajuk “Babak baru DPR-KPK: Novel Vs Aris” di Jakarta, Selasa malam 5 September 2017.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Haryono mengatakan, saat itu jumlah SDM masih sedikit yakni kurang dari 500 orang dan masih punya hanya satu gedung sehingga antara pimpinan sampai ke pegawai bawahan bisa berdialog secara langsung. Namun saat ini, jumlah SDM sudah mengalami perkembangan sehingga masalah bisa lebih kompleks.

"Kita lihat gedung semakin luas. Semakin jauh jaraknya pimpinan dengan yang lain-lain sehingga menimbulkan persoalan-persoalan. Sedangkan sistem yang ada kemudian juga SOP yang ada dan segala macam masih ada seperti kita bawa dahulu," ujarnya.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Dia menambahkan, pada awal adanya KPK dan pada saat kepemimpinan di KPK tidak ada persoalan di internal yang dibiarkan begitu saja dan segera dilokalisir.

"Persoalan-persoalan dan konflik pasti ada. Tapi konflik-konflik yang terjadi tersebut kita bisa atasi. Baik dengan cara-cara apa itu dengan etika, apakah cukup dengan dengan melalui pengawas internal atau cukup bertemu atau berdialog dengan pimpinan," ujarnya.

Haryono mengatakan, budaya dialog antara pimpinan dengan bawahannya sudah biasa di KPK. Bahkan pimpinan meminta masukan dan berdialog dengan bawahannya untuk menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. 

Terkait situasi KPK saat ini di tengah sengketa Aris Budiman dan Novel Baswedan dan adanya konflik di internal, menurut Haryono sebetulnya sangat mudah diatasi.

"Kita menyadari juga berbagai isu, berbagai fitnah. Memang dari dahulu sudah ada, sudah sering fitnah kepada KPK. Tapi kemarin memang agak mengganggu juga sehingga yang bersangkutan (Aris Budiman) berupaya untuk menjelaskan kepada yang meminta keterangan waktu itu Pansus," ucapnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya