Bendera HTI Ditemukan di Rumah Penghina Ibu Negara

Ilustrasi bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Sumber :
  • VIVA/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Seorang mahasiswa berusia 20 tahun, yang berinisial DI, ditangkap tim dari Polrestabes Bandung. Dia diduga menghina dan menyebar ujaran kebencian atas istri Presiden Joko Widodo, Iriana, lewat media sosial. Tersangka ditangkap di kediaman orang tuanya di Kecamatan Alang-alang lebar, Kota Palembang, Senin 11 September 2017.

Sespri Ibu Negara Iriana Minta Restu Jokowi Untuk Maju di Pilkada Kota Bogor 2024

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal dari Polrestabes Bandung, AKBP M. Yoris Marzuki, tersangka menghina Ibu Negara melalui akun Instagram bernama @warga_biasa.

"Dia memposting gambar ibu Iriana dan memberikan caption yang menghina Ibu Iriana," kata Yoris dalam keterangannya, Selasa 12 September 2017.

Ketemu Jokowi, Presiden Korsel Puji KTT ASEAN dan Ingin Kerja Sama Dengan Indonesia Lebih Jauh

Yoris menjelaskan, pelaku ditangkap usai penyidik mengamankan seorang saksi berinisial DW di Bandung, yang mengetahui keberadaan pelaku di Palembang.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yaitu dua buah handphone berikut sim card dari kediaman pelaku DI. "Lalu satu buah bendera HTI dan satu buah gantungan kunci HTI," kata Yoris.

Kunjungi TMII, Outfit Ibu Negara Korea Selatan dan Singapura Curi Perhatian

Saat ini pelaku sudah dibawa ke Polrestabes Bandung guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dijerat ITE

Kasubdit II Ditreskrimsus dari Polda Sumsel, AKBP Yoce Marten, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan D di Palembang pada Senin, 11 September 2017.

"Kita memback up Polres Bandung, untuk kronologis ditangani Polres Bandung. Berdasarkan informasi, ada postingan di Instagram tersangka DI," kata Yoce, Selasa 12 September 2017.

Pelaku diduga melakukan pencemaran nama baik atau SAR dan terancam dijerat UU ITE. Atas tuduhan itu, Yoce meminta masyarakat bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan media sosial. "Karena medsos untuk menjalin tali silaturahmi, bukan menyebar kebencian," tegasnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya