Ada 50 Ribu Jiwa di Zona Merah Gunung Agung

Pemantauan intensif Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan, terdapat sekitar 50 ribu warga yang berada pada zona merah atau radius enam kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.

Gunung Agung Kembali Kebakaran, Pura dan Prasasti Hangus Dilalap Api

Menurut dia, jumlah tersebut cukup banyak. "Kalau itu semua harus mengungsi, di mana tempatnya?" kata Pastika di Pura Besakih, Karangasem, Kamis, 21 September 2017.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Bali untuk menangani permasalah tersebut. Saat ini, semua sudah siap. "Kami sudah siap tenda dan logistik. Logistik seperti makanan, tempat tidur, tenda kami sudah siap," ujarnya.

Lereng Gunung Agung Kebakaran

Pada kesempatan itu, Pastika mengimbau warga tak perlu panik menghadapi situasi tersebut. Apabila terjadi kepanikan, Pastika percaya warga akan dengan mudah termakan oleh berita yang tak jelas sumbernya.

"Misalnya kalau di Bali itu jangan buru-buru pukul kulkul bulus (kentongan sebagai tanda bahaya yang terletak di masing-masing banjar). Kalau belum jelas betul, jangan dipukul. Desa-desa harus pegang teguh ini. Siapa yang berhak, berwenang mukul kulkul dan siapa yang memerintahkan dia untuk mukul kulkul. Itu sangat penting karena di Bali ini kulkul itu pengaruhnya sangat besar sekali," ujarnya.

Gunung Agung Sempat Erupsi, Lontaran Material Pijar hingga 700 Meter

Selanjutnya, Pastika telah memerintahkan untuk mengungsikan kelompok rentan seperti lansia, orang sakit, balita, ibu hamil dan orang dengan gangguan jiwa. Tindakan itu sudah dilakukan sejak kemarin.

"Beberapa orang dengan sakit jiwa sudah dibawa ke RSJ Bangli, diungsikan sekaligus dapat pengobatan. Mereka tidak boleh ada yang dipasung atau dikurung dalam satu rumah. Saya sudah perintahkan semaksimal mungkin ditampung di rumah sakit jiwa," ujarnya menjelaskan.

Pastika juga meminta agar warga tak tergesa-gesa menjual hewan ternak mereka, apalagi dengan harga murah. Sebab, Pastika telah memerintahkan dipersiapkan penitipan ternak warga. "Saya akan cek besok sudah dapat belum dan di mana tempatnya," kata dia.

Selain itu, dia mengimbau warga agar tidak ramai-ramai mengambil uang dari Lembaga Perkreditan Daerah (LPD) karena uangnya tidak disimpan di lembaga itu melainkan bank. Kemudian, jangan pula membawa-bawa uang tunai. "Taruh di bank biar selamat. Kepala desa harus mengajarkan ini, karena mungkin selama ini mereka tidak pernah menyimpan uang di bank," kata Pastika.

Pastika meminta warga agar menaruh perhiasan mereka di pegadaian. Dia telah berkoordinasi untuk hal tersebut. Sedangkan untuk kendaraan bermotor mantan Kapolda Bali itu meminta agar segera dititipkan di polres-polres. "Kalau ada kendaraan bermotor dan lainnya titipkan di Polres. Tempat-tempat itu sudah kita siapkan." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya