Miris, Makelar Tawar Murah Sapi Pengungsi Gunung Agung

Makelar membeli sapi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Agung
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Ada saja orang mengail di air keruh. Di tengah situasi bencana Gunung Agung, banyak makelar hewan yang memanfaatkan kekalutan warga dan menawar ternak warga dengan harga murah.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Seperti yang dialami Ketut Suwenda. Pengungsi Dusun Yeh Ho, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, beberapa hari lalu didatangi makelar ternak.

"Ada saudagar ternak empat hari lalu datang ke saya. Dia mau beli sapi milik saya. Sapi saya dua ekor harganya Rp14,5 juta dalam situasi normal. Tetapi, dia tawar Rp2 juta per ekor," kata Suwenda kepada VIVA.co.id di tempat penitipan hewan Banjar Lebah Desa Besangkawan Kawan, Kabupaten Klungkung, Minggu 24 September 2017.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Sontak saja, Ketut Suwenda emosi. Ia lantas membentak makelar hewan yang mau memanfaatkan situasi warga yang terdampak bencana. "Saya bilang, daripada saya jual, lebih baik saya pelihara apapun risikonya. Emosi saya, hampir saya pukuli dia. Kita ini lagi pusing kena bencana, kok begitu. Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga," ucapnya.

Suwenda tak mempersoalkan, jika ada makelar yang hendak membeli hewan ternaknya, asal dengan harga sepadan. "Misalnya, dibeli seharga Rp10,5 juta tak apa saya rugi sedikit," ujarnya.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Beruntung dia mendapat informasi dari media, jika ada penitipan hewan gratis yang disediakan oleh pemerintah dan warga. Ia pun membawa 10 ekor sapi miliknya, milik orangtua, ipar, dan temannya ke tempat penitipan yang terletak di Banjar Lebah Desa Besangkawan Kawan, Kabupaten Klungkung.

"Saya bawa ke sini. Yang rawat tetap kita. Keluarga saya 11 orang mengungsi di GOR Suweca Klungkung," tuturnya.

Sementara itu, tetangganya yang panik harus merelakan hewan ternak mereka dibeli oleh makelar dengan harga murah. "Tetangga saya, ada yang jual Rp6 juta dari harga normal Rp11 juta. Saya minta tolong kepada saudagar, kalau mau beli hewan ternak kami harganya semaksimal mungkin. Jangan mengambil kesempatan di tengah kesempitan," harap dia.

Kelian Banjar Lebah, Desa Besangkawan, Kabupaten Klungkung, Nyoman Suardika tak mempersoalkan wilayahnya dijadikan tempat penitipan hewan ternak warga pengungsi dari Karangasem. Menurutnya, banyak warganya yang secara sukarela menawarkan lahannya menjadi tempat pengungsian hewan.
 
"Tidak masalah. Jumlah sapi di sini masih kami data. Tapi kami akan batasi, karena ini sudah over kapasitas. Sudah membludak. Untuk pemeliharaan, kami serahkan kepada pemilik, di sini hanya penitipan saja," urai dia.

Sebagaimana diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung menjadi 'Awas'. Kenaikan level itu diberlakukan sejak Jumat malam, 22 September 2017 pukul 20.30 WITA. Pihak PVMBG belum bisa memprediksi kapan Gunung Agung akan meletus.

Hingga kini, warga sudah memenuhi pos-pos pengungsian. Mereka semakin masif mengungsi sejak status Gunung Agung dinaikkan levelnya menjadi awas. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya