Wiranto: Bukan 5.000, Tapi 500 Senjata Pesanan BIN

Menko Polhukam, Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA.co.id – Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menanggapi isu pembelian 5.000 senjata oleh salah satu instansi yang saat ini menjadi polemik di tengah masyarakat.

5 Senjata Mematikan Buatan Indonesia yang Dibeli Militer Asing

Dia menyesalkan isu tersebut dikaitkan bahwa situasi dan kondisi politik dalam negeri sedang berada dalam keadaan genting, yang pada akhirnya mengganggu stabilitas keamanan nasional.

"Saya kira kita tidak pada tempatnya menghubungkan dengan itu. Karena setelah saya panggil Kepala BIN, hubungi Panglima TNI, dan institusi lain yang terkait masalah ini," kata Wiranto dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Minggu 24 September 2017.

Konflik Ukraina dan Rusia yang Tidak Kunjung Berakhir Menjadi Alarm bagi Seluruh Dunia

Dia meluruskan, bahwa pembelian senjata tersebut memang benar adanya, yakni dilakukan oleh PT Pindad. Perusahaan tersebut membeli sekitar 500 pucuk senjata yang diperuntukkan bagi sekolah intelijen oleh Badan Intelijen Negara.

"500 pucuk senjata buatan Pindad yang diperuntukkan bagi sekolah intelijen BIN. Dan senjata yang dibeli bukan standar TNI, tapi buatan Pindad dan bukan buatan luar negeri," tuturnya.

Erick Thohir Angkat KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Jadi Komut Pindad

Dia memastikan bahwa pembelian senjata oleh Pindad tak menggunakan anggaran negara. Sehingga menurut dia, bukan institusi lain yang di luar pengawasan pemerintah.

"Dan dari penjajakan dan penelitian yang kami lakukan maka pembelian senjata dari Pindad yang bukan standar TNI itu memang tidak perlu minta izin ke Mabes TNI, tapi cukup Mabes Polri dan itu sudah dilakukan," kata Wiranto. (ase)

Pilot Susi Air Philip di tengah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB)  di Papua Pegunungan.

Terungkap! Ini Alasan Anggota KKB Papua Bisa Pakai Senjata Api Buatan Pindad

Anggota KKB, atau Kelompok Kriminal Bersenjata, merupakan individu yang tergabung dalam kelompok bersenjata yang beroperasi di wilayah Papua dan Papua Barat.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2024