Menpar Arief: Kegiatan di Daerah Harus Berstandar Global

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya.
Sumber :

VIVA.co.id – Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemerintah daerah yang berkomitmen dalam membangun kepariwisataan untuk dapat menaruh perhatian yang lebih dalam penyelenggaraan events di daerah. Semuanya harus dilakukan dengan standar yang baik agar dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan berwisata.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menyampaikan Keynote Speech di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan III tahun 2017 tentang ‘Calendar of Event 2018’ yang mulai berlangsung hari ini, Selasa 26 September 2017 di Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta.

Dalam paparannya Menpar Arief Yahya memulai dari sektor pariwisata telah ditetapkan sebagai leading sector perekonomian nasional oleh Presiden Joko Widodo. Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018, ada tiga leading sector yang ditetapkan. Satu adalah pertanian karena Indonesia adalah negara agraris, nomor tiga perikanan dan nomor dua adalah pariwisata.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

"Saya sering berdiskusi dengan Pak presiden, apa sebenarnya DNA bangsa ini? Lalu saya tulis dalam CEO Message saya, apa sebenarnya core industri bangsa ini? Yang bisa menjadi yang terbaik di regional dan global dan memberikan sumbangan terbesar bagi bangsa ini?,” ujar Arief Yahya.

Apakah pertanian? Atau manufacturing? Untuk hal tersebut ia bisa langsung menjawab. Dimanufacturing misalnya, tidak ada satu negara pun yang bisa mengalahkan Cina di industri tersebut. Begitu juga dengan era informasi. Tidak ada satu negara pun yang bisa mengalahkan United States. Lima perusahaan terbaik dalam dunia informasi semuanya adalah American Based.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

"Jadi tinggal di era keempat, yakni ekonomi kreatif dan pariwisata masuk di dalamnya. Saya katakan, ada kemungkinannya kita menjadi yang terbesar dan menjadi terbaik di regional maupun global," ujar Menpar Arief Yahya disambut gemuruh tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.

Karena itu ia menilai sangat aneh jika Badan Pusat Statistik tidak melakukan pengukuran sektor pariwisata terhadap sumbangannya terhadap PDB, devisa dan sumbangan tenaga kerja.

"Kalau pariwisata sudah ditetapkan sebagai leading sector, maka aneh sekali kalau BPS tidak mengukurnya," ujar Menpar.

Apakah pariwisata Indonesia bisa membuktikan dia menjadi yang terbaik dan terbesar di dunia? Menurut laporan The Telegraph, pariwisata Indonesia masuk dalam Top 20 Fastest Growing Travel Destinations in the world.

Artinya menurut Menpar, kecepatan tumbuh kita sudah masuk standar dunia. Karena itu ia sering mengatakan bahwa dalam persaingan saat ini bukan yang besar makan yang kecil tapi yang cepat makan yang lambat.

Dalam peta pasar pariwisata dunia, ukurannya jelas. Di regional karena Indonesia berada di Asia tentunya adalah ASEAN. Sementara untuk global diwakili report dari UNWTO yakni lembaga PBB untuk pariwisata.

"ASEAN sendiri tumbuh enam persen dan dunia juga tumbuh enam persen. Tapi Indonesia tumbuh 24 persen. Kita tumbuh empat kali lipat dibanding regional dan global growth," kata dia.  

Jadi sebenarnya apa DNA bangsa ini pertanyaan presiden? "Jadi jawabannya adalah di cultural industry. Ada nilai budaya dan ada juga nilai komersial. Itulah yang bangsa ini mungkin menjadi yang besar di regional dan global," kata dia.

Branding Wonderful Indonesia juga berada di rangking 47 dunia, sementara Thailand di posisi 83 dan Malaysia di peringkat 96. Terakhir adalah Indonesia baru saja memenangkan di ajang UNWTO Video Competition. Indonesia meraih Peoples Choice Awards dan Winner East Asia and Pacific Region.  

Indonesia sendiri setelah tahun 2015 melompat 20 peringkat ke posisi 70 dan saat ini di tahun 2017 Indonesia berada di peringkat 42 dari 181 negara yang dinilai oleh WEF tersebut. Kemudian terkait event, penting sekali untuk melakukan persiapan di awal dengan sangat baik. Harus ada kurator yang baik, desainer baju yang baik. Koreografi juga harus baik.

Event berstandar global harus dapat menghadirkan kurator yang berstandar dunia pula. Dengan kurator yang baik maka akan dapat memilih penampil terbaik diantara yang terbaik.

"Koreografi, kostum, musik semuanya harus dipastikan. Dan jangan lupa, endorser juga penting," kata dia.

Kelemahan pelaksanaan event kita selanjutnya adalah konsistensi jadwal pelaksanaan. Setiap tahunnya pelaksanaan bisa saja berubah. Tidak tepat waktu. Begitu juga dengan pengelolaan anggaran yang lebih banyak kepada penyelenggaraan kegiatan. Padahal yang sangat penting adalah bagaimana bisa mempromosikan kegiatan itu dengan baik. Karena kegiatan itu bukan untuk kita tonton sendiri. Tapi untuk mendatangkan wisatawan.

"Kedua hal tersebut membutuhkan komitmen dari para CEO atau kepala daerah. Kalau bupati atau walikotanya tidak bisa, maka kemudian jadwal tersebut diubah. Ini yang salah," ujarnya.webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya