Penampakan Kawah Gunung Agung dari Udara

Kawah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dilaporkan makin lebar dibanding sebelumnya berdasarkan hasil perekaman visual menggunakan drone atau pesawat nirawak.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Hasil analisa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memakai tiltmeter beberapa waktu ini, didapati data bahwa puncak Gunung Agung terus mengalami penggelembungan. 

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan, dari pengukuran kemiringan menggunakan alat tersebut, tubuh gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu konsisten mengalami kemiringan.

"Semua mengindikasikan hal yang sama dan konsisten bahwa di situ ada desakan magma dari bawah yang cukup besar," ujarnya saat memberi keterangan resmi di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu 22 Oktober 2017.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Ia melanjutkan, pada bagian tebing Gunung Agung terjadi deflasi atau pengempisan. Tetapi, di bagian tengah dan puncak Gunung Agung justru makin menggembung.

"Peningkatan penggembungannya kita sebut sebagai up-lifting. Itu sekitar enam sentimeter (penggembungannya). Untuk ukuran gunung cukup besar," ucapnya.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Sementara itu, berdasarkan video yang diunggah oleh Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu pagi 22 Oktober 2017, terlihat asap solfatara keluar dari rekahan di sisi timur laut dan bagian tengah kawah. Video diambil menggunakan drone dari ketinggian 4.000 meter di atas kawah.

Anda bisa melihat videonya di bawah atau klik tautan ini:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya