- BNPB
VIVA – Hasil analisa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memakai tiltmeter beberapa waktu ini, didapati data bahwa puncak Gunung Agung terus mengalami penggelembungan.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan, dari pengukuran kemiringan menggunakan alat tersebut, tubuh gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu konsisten mengalami kemiringan.
"Semua mengindikasikan hal yang sama dan konsisten bahwa di situ ada desakan magma dari bawah yang cukup besar," ujarnya saat memberi keterangan resmi di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu 22 Oktober 2017.
Ia melanjutkan, pada bagian tebing Gunung Agung terjadi deflasi atau pengempisan. Tetapi, di bagian tengah dan puncak Gunung Agung justru makin menggembung.
"Peningkatan penggembungannya kita sebut sebagai up-lifting. Itu sekitar enam sentimeter (penggembungannya). Untuk ukuran gunung cukup besar," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan video yang diunggah oleh Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu pagi 22 Oktober 2017, terlihat asap solfatara keluar dari rekahan di sisi timur laut dan bagian tengah kawah. Video diambil menggunakan drone dari ketinggian 4.000 meter di atas kawah.
Anda bisa melihat videonya di bawah atau klik tautan ini: