Alasan Status Gunung Agung Perlu Dievaluasi

Status Awas Gunung Agung di Bali sudah Satu Bulan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Pemerintah melakukan rapat evaluasi status awas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Rapat evaluasi dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017,

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Menurut Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, evaluasi status awas Gunung Agung dilakukan lantaran kondisi terkini yang menunjukkan aktivitas penurunan gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

"Status awas dievaluasi untuk kita melihat kondisi terkini. Sudah H+34 Gunung Agung belum meletus. Tren kegempaan dan deformasi menurun, sehingga perlu dievaluasi statusnya, dalam hal ini otoritas PVMBG," ujar Sutopo kepada VIVA.co.id.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Evaluasi itu juga dilakukan berkaitan dengan dampak ekonomi yang ditimbulkan imbas status awas tersebut. "Perlu dievaluasi karena dampak ekonomi yang ditimbulkan terkait status awas sangat besar. Kerugian ekonomi mencapai Rp1,5 - Rp2 triliun," terang Sutopo.

Selain itu, pembangunan di Kabupaten Karangasem terhenti. Tak hanya Kabupaten Karangasem saja, Sutopo menyebut pembangunan di Bali secara keseluruhan juga terpengaruh imbas status tersebut.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

"Tak kalah penting adalah kehidupan masyarakat di pengungsian juga harus dipikirkan agar bisa beraktivitas normal," ujar Sutopo.

Sebelumnya, Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Agung, Devy Kamil Syahbana menolak berspekulasi tentang status kegawatan Gunung Agung akan diturunkan atau tetap awas seperti sekarang. Semua diputuskan dalam rapat evaluasi nanti.

Devy yang mewakili Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam rapat tersebut, tentu akan menyampaikan segala informasi dan data termutakhir tentang aktivitas vulkanik Gunung Agung dalam rapat nanti. Tapi soal status, semua bergantung sepenuhnya pada kondisi riil gunung itu.

"Kalau cenderung naik, maka kita naikkan. Kalau cenderung turun, maka kita turunkan. Status bukan hak siapa pun kecuali gunung api itu sendiri, dalam hal ini Gunung Agung. Semoga semua yang terbaik untuk semua dan kita senantiasa diberi petunjuk terbaik dari-Nya," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur pada PVMBG itu. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya