Peringati Sumpah Pemuda, KPK Pakai Pita Hitam untuk Novel

Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Sumpah Pemuda yang merupakan hasil Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 telah lama berlalu. Namun, semangat Sumpah Pemuda masih sangat relevan untuk memajukan bangsa Indonesia, termasuk dalam memberantas korupsi.

Setelah 29 Oktober, Museum Sumpah Pemuda Istirahat Sementara

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat upacara peringatan Sumpah Pemuda di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 30 Oktober 2017.

"Semangat sumpah pemuda masih sangat relevan untuk hari ini supaya kita tidak tersekat-sekat oleh kesukuan, keagamaan, dan lainnya. Persatuan Indonesia masih satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa," kata Laode.

Video Musik Sabang Merauke, Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda

Semangat ini, menurut Laode, masih relevan untuk terus digelorakan meski penjajahan sudah berakhir dan Indonesia sudah 72 tahun merdeka.

Menurut Laode, musuh bangsa saat ini bukan penjajah melainkan korupsi yang menjadi salah satu faktor utama banyak rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Untuk itu, seluruh elemen negara ini, harus bersatu dan kompak dalam memberantas korupsi.

Prananda Ajak Milenial Kasih Kontrubusi ke Negara Buat Akhiri Pandemi

"Korupsi masih sangat banyak sehingga semangat untuk bersatu, kompak seluruh negeri untuk memberantas itu masih sangat perlu dilakukan," kata Laode. 

Upacara peringatan Sumpah Pemuda ini diikuti seluruh pegawai KPK. Para pegawai mengenakan pita berwarna hitam sebagai tanda solidaritas karena hari ini bertepatan dengan 200 hari terjadinya teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, pada 11 April 2017 lalu.

Walaupun telah berlalu 200 hari, pihak Kepolisian belum berhasil mengungkap dan membekuk pelaku teror. Novel pun hingga saat ini masih dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura lantaran kedua matanya terluka parah akibat disiram air keras.

"Kami mendoakan kesembuhan mas Novel karena hari ini bertepatan dengan 200 harinya (teror terhadap Novel). Kami berharap semoga penyerangnya bisa ditemukan," kata Laode. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya