Kebakaran Pasar Bukittinggi, Enam Pedagang Luka Bakar

Kawasan pusat perbelanjaan pakaian dan bahan dasar pakaian di Pasar Ateh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, setelah kebakaran hebat pada Senin, 30 Oktober 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Enam pedagang mengalami luka bakar dan robek akibat kebakaran di Pasar Ateh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Senin, 30 Oktober 2017. Mereka terkena kobaran api gara-gara nekat berusaha menyelamatkan barang-barang dagangan.

AKP Heri Jelaskan Kronologi Kebakaran Pasar Jibama Wamena

Keenam korban itu sudah mendapatkan perawatan medis meski menolak dirujuk ke rumah sakit. Mereka menolak karena bersikeras tetap ingin menyelamatkan barang dagangannya, padahal pasar sudah hangus akibat kebakaran selama lebih enam jam itu.

"Mereka sudah diberi perawatan medis, cuma tidak mau dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut," kata Mulhendra, Koordinator Relawan Kesehatan Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi, di lokasi kebakaran.

Ganjar Minta Kerugian Relokasi Pasar Johar yang Terbakar Dihitung

Satu di antara keenam korban itu mengalami luka robek cukup lebar di bagian dahi. Setelah dirawat dan lukanya dijahit, dia bersikeras kembali ke lokasi kejadian agar dapat menyelamatkan sisa barang dagangan yang masih utuh.

Berdasarkan data sementara, kebakaran menghanguskan 600 toko milik pedagang dan 100 toko kosong. Seratus toko lain selamat. Namun untuk mengetahui angka pasti jumlah toko yang terbakar, termasuk kerugian materiil yang timbul akibat peristiwa itu, pemerintah masih mendata ulang.

Pasar Bawah Bukittinggi Kebakaran Lagi, Wali Kota Sebut Mencurigakan

Kebakaran di Pasar Ateh dilaporkan berhasil dipadamkan pada pukul dua belas siang, Senin, 30 Oktober 2017. Api yang berkobar sejak pukul 05.30 WIB itu menghanguskan 1.043 kios di sana.

Upaya pemadaman api, selain melibatkan armada dan petugas Dinas Pemadaman Kebakaran Bukittinggi, juga dibantu Damkar Kabupaten Agam, Pariaman, Kota Solok, Padang Panjang, Tanah Datar, dan Padang. Aparat Kepolisian dan TNI Kota Bukittinggi serta masyarakat juga turut membantu.

Edi (38), ketua ronda Pasar Ateh, mengaku kali pertama melihat kobaran api tak lama setelah waktu salat subuh. Api teramati pertama dari Blok C lantai dua. Saat mengetahui itu, ia segera menelepon petugas Damkar. "Saat itu saya tengah ronda bersama dengan lima rekan lainnya,” katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya