Sahid Osing Harus Siap Kondisi Sharing Ekonomi Digital

Pemandangan pagi di hotel Watu Dodol, Banyuwangi.
Sumber :
  • http://www.travelerien.com

VIVA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meresmikan Sahid Osing Resort Kemiren Banyuwangi, Sabtu 11 November 2017. Keberadaan Resort ini semakin menambah jumlah amenitas yang berada di ujung timur Pulau Jawa tersebut.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Menpar dalam sambutannya mengatakan, masyarakat Banyuwangi harus bisa  mengelola homestay secara profesional, secara korporasi, dengan menggunakan standar hotel chain kelas dunia, seperti Sahid.

Kata Menpar, pisahkan ownership dengan manajemen. Di era digital saat ini, di Tourism sudah marak penerapan sharing economy atau pemanfaatan penggunaan kapasitas berlebih secara bersama-sama.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

”Untuk bertahan dalam persaingan, homestay-homestay tersebut harus tergabung dalam business network melalui sharing economy tersebut. Sahid Osing juga harus siap menghadapi ini, perubahan ke digital yang sudah pasti terjadi,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar juga mengucapkan terima kasih kepada Sahid yang terus mendukung pariwisata. Kata mantan direktur utama Telkom itu, Sahid adalah nama besar, pasti akan membawa customer-nya ke Kemiren. ”Semua elemen masyarakat di Desa Kemiren harus memanfaatkan hal ini,” katanya.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Dalam acara peresmian, Menpar didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Selain itu, hadir juga Direktur Utama Sahid Hotels and Resorts Hariyadi Sukamdani, Wakil Komisaris Utama dan Wakil Komisaris Harian Sahid Hotels and Resorts Dra. SB. Wiryanti Sukamdani Serta jajaran Direksi Sahid Hotels & Resorts, Manajemen Sahid Osing Kemiren Banyuwangi.

Sahid Osing Resort Kemiren Banyuwangi memiliki luas 7.600 meter persegi, dengan fasilitas 10 Villa dan 16 Rooms, terletak di Desa Wisata Kemiren. Resort ini akan mendukung pemberian pelayanan kepada para wisatawan, karena memberikan lebih banyak pilihan akomodasi.

“Banyuwangi juga akan semakin maju  dan semakin besar pariwisatanya jika Bandara Banyuwangi menjadi Bandara Internasional. Bapak Bupati semoga bisa merampungkan di bulan Oktober tahun 2018,” ujar Menpar. Direktur Utama Sahid Hotels and Resorts Hariyadi Sukamdani mengatakan, sektor pariwisata terbukti sebagai salah satu sektor pendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

Serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Banyuwangi. Alasan itu yang mebuat Sahid Hotels & Resorts dengan sangat optimis melakukan investasi. Untuk pembangunan serta pengelolaan Hotel Sahid Osing Kemiren Banyuwangi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pemilik.

“Interior design dan arsitekturnya berkonsep khas rumah suku osing, yang terdiri dari 16 villa serta 10 kamar yang terletak di bangunan dua lantai. Mulai dari interior design, fasilitas modern, pemandangan hijau yang asri, pelayanan yang diberikan hingga sapaan hangat khas warga sekitar,”kata Hariyadi.

Hariyadi juga menambahkan, Sahid Osing Kemiren Banyuwangi mengusung konsep resort dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan budaya serta kearifan lokal dengan nuansa pedesaan yang asri, natural dan nyaman.

“Di sini kami memberikan pengalaman menginap yang unik layaknya ‘Suku Osing’ penduduk asli Banyuwangi, kepada para tamunya.  Kami akan membuat para tamu yang menginap merasakan sensasi menginap yang sangat berbeda dan memiliki kesan yang tak terlupakan,” ucapnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik pertumbuhan hotel yang ada di Banyuwangi. "Hotel ini melengkapi homestay milik warga yang telah ada di area ini. Tentunya hotel ini akan melayani segmen wisatawan yang berbeda dengan homestay milik warga," kata Anas.   

Bupati Anas melanjutkan, bangunan hotel tersebut merupakan milik Pemkab yang pembangunannya menggunakan dana APBD dengan tujuan untuk sumber pemasukan daerah. Namun untuk pengelolaannya sengaja diserahkan kepada pihak ketiga agar lebih profesional dan akuntabel.

"APBD kami terbatas, kalau Pemda yang tangani semua cukup berat, investasi yang diperlukan untuk melengkapi hotel cukup banyak dan ini dicover oleh pengelola saat ini. Sengaja kami serahkan pihak ketiga agar lebih profesional, " ujarnya.

Desa Kemiren, kata Anas merupakan Desa Adat suku Using yang dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banyuwangi. Selain memiliki kekhasan adat dan budaya yang unik, Desa Kemiren juga memiliki berbagai atraksi festival seperti Festival Ngopi Sepuluh Ewu dan Festival Tumpeng Sewu.

"Tradisi, budaya dan atraksi wisata sudah ada, harapan kami dengan pengelolaan hotel oleh Sahid, Desa Kemiren akan semakin dikenal luas melalui jaringan hotel yang tersebar di seluruh Indonesia, karena Sahid ini Merk yang hebat," katanya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya