Ketika Menperin Airlangga Dikeluhkan Minimnya Peluang PKL

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat test drive Nissan Note e-Power.
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menghadiri dialog nasional di Gedung Sasana Krida Surya Kencana Gudang Garam, Kediri, Rabu, 15 November 2017. Selain Airlangga, hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Menko Airlangga Bertemu Menteri Singapura Bahas KEK hingga Kerja Sama Ketenagakerjaan

Dalam dialog ini, dihadiri pula oleh 4 ribu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-kabupaten dan kota Kediri. Dikutip dari siaran pers Kementerian Perindustrian, ada sesi yang menarik perhatian ketika sejumlah pelajar mencecar Menperin Airlangga.

Pertanyaan pertama disampaikan Diki Prasetyo yang merupakan siswa SMKN 1 Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Ia mengeluhkan kondisi sekolah yang jarang ada praktek kerja lapangan (PKL) karena keterbatasan dunia industri.

Kata Airlangga soal Isu Partai NasDem dan PPP Gabung Koalisi Prabowo: Bagus

Diki punya saran agar akses kemudahan PKL di perusahaan industri bisa diupayakan oleh pemerintah.

"Agar sektor usaha atau industri bisa beri ruang pada kami, apakah dengan diberi reward seperti keringanan membayar pajak? Atau seperti tenaga ahli diberi tempat sebagai guru di lembaga sekolah kami?" tanya Diki.

Prabowo-Gibran Menang Pilpres, Ini Harapan Airlangga

Merespons pertanyaan Diki, Airlangga akan berusaha membantu siswa dalam menyediakan tempat PKL. Menurut dia, beberapa perusahaan industri di Jatim sudah coba membuka untuk menerima PKL. Kata dia, seperti di Klaten, Jawa Tengah, para siswa sudah praktik dengan menggunakan mesin.

"Kemarin saya kunjungan di Klaten, Jawa Tengah, melihat di sana anak-anak langsung praktek kerja memakai dengan mesin yang sesungguhnya. Model itu didorong," kata Airlangga.

Terkait tenaga ahli, pihak Kementerian Perindustrian memiliki program khusus bernama silver expert. Program ini menjadikan tenaga ahli yang sudah pensiun dididik kembali dalam pelatihan khusus sehingga bisa menjadi seorang pengajar.

"Ini yang sedang kami bahas dengan Kementerian Keuangan. Tentu pemerintah sudah memikirkan hal ini," jelas politikus Golkar tersebut.

Ada lagi pertanyaan yang diutarakan Aji Dwi Priyo Nugroho, siswa SMKN 1 Plosoklaten. Ia bertanya tentang cara mendapatkan permodalan untuk mengembangkan hasil produk dari sekolah.

Contohnya, kata Aji, sekolahnya sudah membuka kelas kewirausahaan dengan membuat dan memasarkan hasil alat pencacah plastik. Selain itu, ada juga alat untuk memotong rumput. "Ke mana kami mendapat modal usaha serta bagaimana caranya?" tanyanya.

Menjawab pertanyaan Aji, Airlangga menekankan hal ini dapat mengakses dana dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, bisa juga dengan melalui dinas koperasi. "Semua ada solusinya," tutur Airlangga. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya