- Anadolu Ajansi/Eko Siswono Toyudho
VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa kesehatan Ketua DPR Setya Novanto setelah dikabarkan mengalami kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyatakan, institusinya sudah menerjunkan tim untuk menguji kebenaran luka-luka yang dialami Novanto, lantaran pada hari ini merupakan batas akhir dirinya akan dilakukan penjemputan paksa.
"Sedang dicek lebih lanjut. KPK mau melihat juga kalau memang kecelakaan terjadi, mobil apakah memang menuju ke arah kantor KPK atau menuju ke arah yang lain. Dan secara teknis sejauh mana kondisi kejadian tersebut berakibat terhadap orang-orang di dalam mobil, siapa saja yang dirawat dan berapa orang dalam mobil tersebut," kata Febri di Gedung KPK, Kamis 16 November 2017.
Febri mengatakan, hasil pemeriksaan tim akan menyimpulkan apakah Novanto bisa dibawa ke KPK atau tidak, malam ini. KPK ingin mendapatkan informasi secara komprehensif terkait kronologi kecelakaan yang dialami Ketua Umum Partai Golkar itu, ketika dikabarkan hendak menyerahkan diri.
"Apakah betul kecelakaan terjadi. Kalau memang betul, apakah tidak bisa melakukan pemeriksaan atau masih bisa lakukan pemeriksaan," ujarnya.
Setya Novanto dikabarkan mengalami kecelakaan hingga terbentur kepalanya ketika menumpangi sebuah mobil Fortuner dengan nomor polisi B 1732 ZLO. Kuasa Hukum Novanto, Fredrich Yunadi, menuturkan bahwa kliennya dalam kondisi luka parah saat perjalanan menuju ke stasiun televisi swasta.
Foto yang beredar di media, kondisi tersangka kasus korupsi e-KTP itu tengah terbaring dengan kondisi mata terpejam.
"Diagnosa dokter tekanan darah hampir mencapai 190, ini sangat tinggi. Apalagi beliau punya riwayat jantung dan vertigo. Bahkan saat ini belum siuman, kepalanya masih dibungkus-bungkus," kata Fredrich.
