Operasi Senyap di Papua, Jazuli PKS Puji Aksi TNI Polri

Suasana Pembebasan Sandera Kelompok Bersenjata di Papua
Sumber :
  • Dok. Polri

VIVA – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR, Jazuli Juwaini mengapresiasi aparat TNI-Polri yang berhasil membebaskan 1.300 warga yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua. 

Kisah Heroik Letjen TNI (Purn) Soegito, Rela Ditembak Demi Melucuti Senjata Musuh

"TNI-Polri membebaskan sandera tanpa ada korban jiwa dari masyarakat. Ini menegaskan bahwa negara tidak kalah melawan teror," ujar Jazuli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, 18 November 2017. 

Jazuli meminta, upaya melumpuhkan kelompok terorisme tidak kendor, dan harus dilakukan secara efektif dengan nol korban jiwa terutama dari pihak aparat. 

Hamas Peringatkan Israel Soal Operasi di Rafah: Tidak Ada Pembebasan Sandera

"Negara tidak boleh kalah melawan teror apalagi yang jelas-jelas mengancam kedaulatan NKRI. Saya yakin TNI-Polri mampu," ujarnya. 

Tentunya, dalam menghadapi persoalan dengan kelompok bersenjata di Papua itu tidak mudah, maka dibutuhkan upaya komprehensif dari aparat keamanan. 

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

"Adapun anggota kelompok kriminal bersenjata yang menyerahkan diri, dan kembali ke pangkuan NKRI bisa diampuni setelah melalui proses hukum," tuturnya. 

Operasi senyap yang merupakan gabungan TNI dan Polri itu melibatkan 300 personel. Di pihak TNI dikerahkan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Batalion Infanteri Raider 751, dan Peleton Intai Tempur Kostrad.

Semua unit, termasuk pasukan polisi, memiliki fungsi dan peran masing-masing. Misalnya, polisi menyiagakan dan mengamankan warga yang disandera. Sementara TNI melumpuhkan para penyandera.  Operasi berhasil tanpa korban di pihak warga yang disandera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya