Aktivitas Tremor Gunung Agung Menurun

Kondisi puncak Gunung Agung di Karangasem Bali usai meletus pertama kalinya, Selasa (21/11/2017), pada pukul 17.35 waktu setempat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA – Gunung Agung telah mengalami letusan freatik pada Selasa sore, 21 November 2017, pukul 17.05 WITA. Bersama letusan itu, Gunung Agung memuntahkan abu vulkanik. 

Gunung Agung Erupsi Minggu Malam, Muntahkan Lava Pijar 3 Km

Sepanjang Selasa malam, ketinggian asap mencapai satu kilometer. Namun, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menuturkan, tremor yang menguncang gunung setinggi 3.142 mdpl itu makin menurun.

"Tremor cenderung menurun amplitudonya dalam satu jam terakhir," jelas Devy, saat ditemui.

Gunung Agung Kembali Erupsi, Abu Vulkanik Terlontar Setinggi 2 Km

Dalam laporan PVMBG yang disusun menurut periode pengamatan pukul 18.00 WITA hingga pukul 00.00 WITA, menyebutkan cuaca di sekitar lokasi cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 22-23 derajat celcius dan kelembaban udara 90-91 persen. 

Secara visual, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 700-1.000 meter di atas puncak kawah. 

PVMBG: Asap Kawah Gunung Agung Bali Bertekanan Lemah

Untuk kegempaan, antara lain terjadi hembusan satu kali, amplitudo dua milimeter dengan durasi 26 detik dan Tremor non-harmonik satu kali, amplitudo 2 mm dengan durasi 160 detik. Kemudian, tremor harmonik satu kali dengan amplitudo 5 mm berdurasi 50 detik, serta vulkanik Dangkal satu kali dengan amplitudo 2 mm.

Tingkat aktivitas Gunung Agung masih berada di level III (siaga). PVMBG merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan, agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya.

Yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 kilometer.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya